Jogja
Sabtu, 24 September 2016 - 14:20 WIB

CUACA EKSTREM : Lima Bencana Mungkin Terjadi, Warga Bantaran Sungai Diminta Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Aliran banjir di sungai Code, Cokrodirjan, Yogyakarta, Rabu (22/04/2015) malam. Banjir menggenangi hampir di seluruh kampung di bantaran sungai Code di Yogyakarta.

Cuaca ekstrem diprediksi bakal terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

Harianjogja.com, JOGJA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY merinci lima bencana yang perlu diwaspadai kerawanannya. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan seiring dengan cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini.

Advertisement

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Danang Samsurizal menjelaskan, meski belum secara resmi,  pihaknya telah mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisik (BMKG), tahun ini ada gangguan cuaca berupa hujan deras yang berlangsung cepat. Menghadapi kondisi ini, pihaknya merinci ada lima bencana yang perlu diantisipasi kerawanannya. Antara lain, banjir, tanah longsor, angin kencang, gelombang tinggi dan petir.

“Kami memasukkan petir juga, karena hampir setiap tahun ada laporan [korban]. Kalau gelombang tinggi di Pantai Selatan, ada Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul,” terangnya saat ditemui di Markas Pusdalops BPBD DIY, Jalan Kenari, Kota Jogja, Jumat (23/9/2016).

Dari kelima jenis itu, banjir, longsor dan angin kencang termasuk paling rawan bisa menimpa sejumlah wilayah di DIY. Pada 2015 silam, lanjutnya, Kulonprogo menjadi kabupaten paling banyak peristiwa banjir mencapai 31 kejadian. Disusul Bantul lima kejadian, Gunungkidul dua kejadian dan Kota Jogja satu kejadian.

Jogja Rawan Banjir
Meski kejadian minim, Kota Jogja termasuk rawan banjir. Karena banyak hunian yang berada di sekitar bantaran sungai terutama di Code dan Winongo. Menurut Danang, banjir yang terjadi di Kota Jogja, durasinya cepat karena kondisi geografis yang miring, akantetapi arusnya sangat deras, jika tidak diantisipasi sejak dini, daya rusaknya juga cukup tinggi. Jika Code mudah dipantau dari kawasan Merapi, tetapi Winongo menjadi sungai yang sulit dipantau untuk kejadian banjir. Winongo tidak memiliki hulu yang pasti, karena berasal dari berbagai sungai kecil dengan intensitas arus yang beragam.

Advertisement

Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat harus disiapkan. Seperti memindahkan aset-aset penting keluar dari daerah air, bagi warga yang memiliki kolam keramba harus diantisipasi. Kemudian infrastruktur penting di aliran sungai yang bisa difungsikan, seperti pintu air segera dibersihkan sampahnya. “Kesiapsiagaan kami juga pasti ditingkatkan seperti pemantauan setempat, komunikasi radio, untuk langkah terakhir kami menyediakan karung, bronjong,” tegasnya.

Longsor Terjadi di Seluruh Wilayah DIY

Ia menambahkan, untuk bencana longsor, pada 2015 semua wilayah DIY ada peristiwa. Longsor dengan kategori berat terjadi di dua kecamatan di Kulonprogo yaitu Kokap dan Girimulyo, sedangkan kabupaten lainnya termasuk sedang dan ringan.

Advertisement

“Untuk longsor, di Kulonprogo ada 21 kejadian dan Bantul dua kejadian selama 2015,” imbuhnya.

Angin Kencang Sulit Diprediksi

Bencana angin juga masuk dalam radar BPBD DIY yang perlu diantisipasi karena rawan. Berbeda dengan banjir dan longsor, angin kencang sulit diprediksi. Pada 2015, angin kencang yang menimbulkan korban di Kulonprogo ada lima kejadian, Bantul lima kejadian dan Kota Jogja satu rangkaian kejadian.

Terkait penanganan korban bencana, Komisi A DPRD DIY mendorong Pemda DIY untuk segera menyelesaikan peraturan gubernur sesuai dengan Perda No. 13/2015 paling lambat dua bulan ke depan. Dorongan ini sempat dibahas dalam rapat kerja antara Komisi A DPRD DIY bersama sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. “Perlu langkah peningkatan partisipasi masyarakat dalam menyusun kebijakan dan anggaran bencana terutama soal relokasi dan dengan mempertimbangkan kearifan lokal,” tegas Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif