News
Jumat, 23 September 2016 - 21:51 WIB

PILKADA JAKARTA : Diiringi Air Mata Perpisahan, Inilah Pidato Mengharukan Agus Harimurti

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan Bakal Cawagub Sylviana Murni (kiri) didampingi pimpinan partai pengusung mengangkat jempol saat menyerahkan dokumen pendaftaran di KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Keikutsertaan Agus Harimurti di Pilkada Jakarta diiringi perpisahan dengan TNI. Pidato mengharukan Agus Harimurti pun diiringi air mata.

Solopos.com, JAKARTA — Calon gubernur DKI Jakarta dari koalisi Partai Demokrat, PAN, PKB, dan PPP, Agus Harimurti Yudhoyono, membacakan pidato pertamanya. Dalam pidato itu, Agus sempat menitikkan air mata mengungkapkan beratnya menentukan pilihan meninggalkan karier militernya, tepat pada Jumat ((23/9/2016) dini hari.

Advertisement

Pidato tersebut disampaikan di depan para pendukungnya dan awak media di Wisma Proklamasi, Jakarta, seusai mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta, Jumat malam. Agus memulai pidatonya dengan kisah pengambilan keputusan yang sangat berat itu. Saat itu, dia baru saja pulang dari tugas militer di Darwin, Australia.

“Tepatnya pukul 01.00 tengah malam, saya harus menentukan pilihan yang tidak mudah. Apakah saya menjalani karier saya, atau menjalani pengabdian yang berbeda. Dua hari yang lalu ada 4 partai, yaitu PAN, PKB, PPP, dan Partai Demokrat, dan sejumlah kalangan masyarakat yang meminta kesediaan saya untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022,” kata dia dalam pidato yang ditayangkan live oleh Kompas TV.

Advertisement

“Tepatnya pukul 01.00 tengah malam, saya harus menentukan pilihan yang tidak mudah. Apakah saya menjalani karier saya, atau menjalani pengabdian yang berbeda. Dua hari yang lalu ada 4 partai, yaitu PAN, PKB, PPP, dan Partai Demokrat, dan sejumlah kalangan masyarakat yang meminta kesediaan saya untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022,” kata dia dalam pidato yang ditayangkan live oleh Kompas TV.

Agus mengatakan tak punya banyak waktu untuk menjawab permintaan itu. Meski sangat berat, akhirnya dia memutuskan untuk menerima pinangan Koalisi Kekeluargaan tersebut. Dia pun menyadari, banyak orang yang menyayangkan keputusannya yang begitu cepat mengakhiri karier militernya. Baca juga: Karier Agus Harimurti Belum Tamat, Inilah Rencana SBY.

“Saya ikuti respons dari berbagai kalangan yang beragam, namun saya pahami banyak yang merasa sedih, menyayangkan, dan mempertanyakan keputusan yang saya ambil tersebut, karena merasa saya akan memiliki kareir dan masa depan baik di TNI. Tapi dengan hati yang tulus, saya meyakinkan bahwa rasa cinta dan bangga saya terhadap insitiusi TNI yang melahirkan dan menempa saya,” katanya yang terhenti sejenak karena tak kuasa menahan air mata.

Advertisement

“Hari ini hari yang panjang, dalam sejarah hidup saya. Tepatnya pukul 01.00 tengah malam, saya harus menentukan pilihan yang tidak mudah. Apakah saya menjalani karier saya, atau menjalani pengabdian yang berbeda. Dua hari yang lalu ada empat partai, PAN, PKB, PPP, Partai Demokrat, dan sejumlah kalangan masyarakat yang meminta kesediaan saya untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.

Waktu yang saya memiliki untuk menjawab permintaan tersebut sangat terbatas. Karena saya baru kembali dari Darwin membawa pasukan yang saya pimpin dalam rangka latihan bersama antara TNI AD dan dan Angkatan Darat Australia. Kemudian, tanpa paksaan dan tekanan dari siapapun, saya telah mengambil keputusan.

Saya juga ikuti respons dari berbagai kalangan yang beragam, namun saya pahami banyak yang merasa sedih, menyayangkan, dan mempertanyakan keputusan yang saya ambil tersenut karena merasa saya akan memiliki kareir dan masa depan baik di TNI. Tapi dengan hati yang tulus, saya meyakinkan bahwa rasa cinta dan bangga saya terhadap insitiusi TNI yang melahirkan dan menempa saya. (Pidatonya terhenti sejenak dan Agus meneteskan air mata). Cinta saya tidak akan pernah pudar.

Advertisement

Dan pada kesempatan kali ini pula, izinkan saya mengucapkan rasa terima kasih hormat, dan juga bangga saya, kepada para atasan, senior, yang mendidik saya selama ini, pada rekan perwira yang bekerja bersama, serta seluruh prajurit, seluruh prajurit yang pernah saya pimpin. Terus terang, dengan hati yang berat, selama lebih dari 15 tahun saya berdinas di militer, di jajaran TNI yang saya cintai dan saya banggakan.

Namun saya menyatakan bahwa saya siap untuk melakukan pengabdian yang lain, yaitu di dunia politik dan pemerintahan…….Maaf, sejatinya, saya belajar dan memiliki prinsip bahwa mengabdi untuk masyaraat negara dan bangsa tidak mengenal batas waktu dan wilayah penugasan.

Jika Allah SWT mengizinkan, dan saudara, masyarakat Jakarta, memberikan kepercayaan kepada saya bersama Ibu Sylviana, saya bekerja keras sekuat tenaga menjadikan DKI Jakarta semakin maju, aman, tertib, ekonominya makin tumbuh, masyarakatnnya makin sejahtera, kesenjangan sosial tidak menjadi jadi, hukum dan keadlian ditegakkan, kejahatan kita perangi, lingkungan kita jaga, pemerintahan tertib, transparan, dan akuntable, serta terus mengatasi masalah yang nyaris permanen banjir dan macet.

Advertisement

Saya yakin ini tidak mudah, tantangannya tidak gampang, Jakarta yang lebih baik dapat kita wujudkan bersama. Semangat dan semboyan kami adalah ‘Jakarta untuk rakyat’. Sekali lagi Kakarta untuk rakyat, karena memang Jakarta adalah milik rakyat kita bersama.

Untuk itu, saya bersama Ibu Sylviana siap bersaing secara sehat. Politik yang kita kembangkan harus sehat dan beretika, itulah nilai luhur kemanusiaan, itulah bangsa Indonesia. Saya mohon dengan tulus, doa restu Bapak Ibu masyarakat Jakarta, dan masyarakat Indonesia umumnya agar niat dan tujuan kita tercapai. Insya Allah dikabulkan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif