Jogja
Jumat, 23 September 2016 - 10:20 WIB

PENAHANAN IJAZAH : Data Awal Lebih Dari 5.000 Siswa, Kini Jadi 4.359 Siswa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

Penahanan ijazah kembali terjadi di Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL — Terdapat 3.739 siswa SMK dan 620 siswa SMA, baik negeri maupun swasta di Bantul belum mendapatkan ijazah. Pasalnya, para siswa tersebut belum melunasi biaya sekolah, sehingga ijazah mereka urung diberikan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menganggarkan dana demi menebus ijazah para siswa yang masih ditahan.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Disdikmenof) Kabupaten Bantul, Masharun Ghozali membenarkan data yang disebutkan oleh Timbul. Namun menurut dia data tersebut terus berjalan, berangsur-angsur jumlahnya terus berkurang.

“Dulu sebelumnya terdapat hingga 5.000 lebih siswa yang belum mendapatkan ijazah namun setelah kami melakukan verifikasi dan sosialisasi, datanya terus berkurang,” ujarnya kepada Harianjogja.com.

(Baca Juga : PENAHANAN IJAZAH : Penyerahan Bukti Kelulusan Wajib Diberikan)

Advertisement

Selama ini menurut dia instansinya terus melakukan verifikasi data terkait dengan jumlah siswa yang belum mendapatkan ijasah. Dia melakukan verifikasi, menggolongkan data menjadi tiga yaitu siswa yang tidak mampu, siswa yang dimungkinkan memiliki kesadaran membayar biaya sekolah, dan siswa yang betul-betul mampu membayar.

Menurut dia upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Bupati Harsono adalah terus melakukan verifikasi dan sosialisi. Dalam sosialisasi itu tujuanya adalah agar siswa yang kategori dimungkinkan mampu dapat memiliki kesadaran untuk membayar, begitu juga dengan siswa yang benar-benar mampu. “SMA dan SMK itu memang tidak sepenuhnya gratis seperti SD atau SPM” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif