SOLOPOS.COM - Fungsionaris PDIP Jateng Bambang Wuryanto. (Insetyonoto/JIBI/Solopos)
Pilkada 2017 dijamin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah (Jateng) bebas dari mahar yang diserahkan calon kepala daerah.
Semarangpos.com, SEMARANG – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah (PDIP Jateng) menegaskan tidak akan meminta uang sepeser pun atau mahar dari para calon kepala daerah maupun calon wakil kepala daerah yang diusungnya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
PDIP Jateng bahkan menyatakan kesiapan memarkirkan atau menonaktifkan kadernya yang ketahuan meminta mahar kepada calon yang direkomendasikan maju dalam Pilkada 2017. “Kalau ada anggota yang minta mahar [kepada calon] laporkan ke saya. Selama Bambang Pacul jadi ketua, saya akan parkir [nonaktifkan] itu kader,” ujar Ketua PDIP Jateng Bambang ”Pacul” Wuryanto kepada wartawan di Semarang, Selasa (20/9/2016).
Pernyataan Bambang Pacul ini disampaikan untuk menjawab isu terkait permintaan mahar atau uang tada pinangan kepada para calon untuk mendapatkan rekomendasi dari partai berlambang kepala banteng itu di Pilkada 2017. Bambang menilai mahar justru akan merusak alur pencalonan kadernya yang dianggap potensial memenangi Pilkada.
“Kalau ada sumbangan sukarela dari mereka [para calon] itu enggak masalah karena sifatnya untuk survei atau membiayai perangkat pemilihan umum, seperti membuat pamfet dan lainnya. Selebihnya tidak ada,” tegas Bambang Pacul.
Untuk ikut serta dalam Pilkada 2017 , PDIP telah mengumumkan tujuh pasangan calon yang akan bersaing di tujuh kabupaten dan kota Jateng, yakni Salatiga, Jepara, Batang, Banjarnegara, Cilacap, Brebes, dan Pati. Ketujuh paslon ini merupakan kombinasi antara kader PDIP dengan beberapa tokoh masyarakat maupun kader dari partai koalisi dan sudah melakukan pendaftaran ke KPU setempat pada Rabu (21/9/2016).
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya