Soloraya
Kamis, 22 September 2016 - 05:00 WIB

PDAM SRAGEN : Pelanggan PDAM di Gondang Ancam Boikot Tagihan Air per Bulan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

PDAM Sragen alirannya ke Gondang dikeluhkan warga karena airnya tak layak konsumsi.

Solopos.com, SRAGEN – Warga Desa/Kecamatan Gondang, Sragen berencana memboikot tagihan penggunaan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen. Langkah boikot tersebut akan ditempuh warga bila PDAM tak segera memperbaiki kualitas air di wilayah Desa Gondang dalam waktu dekat.

Advertisement

Tokoh masyarakat Gondang Tani RT 021 Desa Gondang, Abastianto, saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Rabu (21/9/2016), menunjukkan kondisi air di bak mandinya yang dipenuhi kotoran seperti lumut berwarna kekuningan. Abas tak sempat menyaring ait dari keran bak mandi karena tidak bisa menghilangkan kotoran itu. Dia pun agak jijik bila harus mandi dan gosok gigi dengan menggunakan air itu.

“Kualitas air itu tidak layak dikonsumsi. Kondisi seperti itu sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Kami dan warga sudah sepakat akan boikot tidak bayar tagihan PDAM karena pasokan air PDAM tidak bisa dimanfaatkan warga. Padahal tagihan saya pet bulan itu mencapai Rp150.000,” katanya.

Warga lainnya, Prihatin Widodo, 52, yang buka warung makan juga mengeluh hal serupa. Untuk kebutuhan masak, Prihatin terpaksa memberi membeli air sebanyak dua jeriken senilai Rp3.500/jeriken. Dia juga mendukung rencana boikot bayar tagihan air PDAM. “Selain keruh, air sering macet pada pukul 10.00 WIB-11.00 WIB dan baru mengalir lagi pada pukul 15.00 WIB-16.00 WIB.

Advertisement

Warga Dukuh Badran RT 030, Desa Gondang, Lestari, menunjukkan kain yang digunakan untuk menyaring air PDAM itu. Pada kain berlapis dua itu terdapat endapan seperti lumut berwarna cokelat kekuning-kuningan seperti kotoran bayi.

“Saya harus mengganti kain penyaring itu setiap hari sampai tiga kali. Air itu hanya saya gunakan untuk mencuci baju dan alat dapur. Kalau kebutuhan memasak saya beli air senilai Rp10.000 per tiga jeriken. Belinya di Sambungmacan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Badan Usaha Milik Daerah (BPUMD) Sragen, Nugroho E.P., tetap berusaha untuk mengatasi masalah air PDAM di Gondang. Nugroho menginstruksikan petugas teknis untuk mengecek kondisi air di sumur dalam Tunggul.

Advertisement

“Kami terus uji coba sampai pada posisi kedalaman air sumur yang berpotensi mengandung zat besi. Kami tidak bisa memastikan rampungnya kapan untuk uji coba. Mudah-mudahan bisa cepat,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif