Jogja
Kamis, 22 September 2016 - 07:55 WIB

ANGKUTAN UMUM BANTUL : Ditemukan Sejumlah Sopir Bermasalah Kesehatan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Urusan Kesehatan Polres Bantul sedang melakukan tes kesehatan terhadap sopir angkutan perbatasan di Terminal Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek. Rabu (21/9/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Angkutan umum Bantul memiliki resiko salah satunya disebabkan sopir yang bermasalah kesehatan

Harianjogja.com, BANTUL—Keamanan transportasi umum menghawatirkan, sejumlah sopir angkutan di Bantul diketahui memiliki masalah kesehatan. Sebanyak 75% Sopir angkutan perbatasan yang beroperasi dari Terminal Giwangan hingga Terminal Parangtritis diketahui memiliki resiko hipertensi.

Advertisement

Dokter dari Tim Urusan Kesehatan Polres Bantul, Pajar Sigit Nugroho usai melakukan pemerikasaan terhadap sejumlah sopir mengatakan, kebanyakan sopir tidak memperhatiakan masalah kesehatan. Hasil pemeriksaan yang dia lakukan menunjukkan sejumlah sopir mengalami hipertensi.

“Dari pemeriksaan ini terdeteksi beberapa orang tidak pernah melakukan cek tensi dan terbukti tensinya tinggi, hampir 75%,” ujarnya, Rabu (21/9/2016).

Advertisement

“Dari pemeriksaan ini terdeteksi beberapa orang tidak pernah melakukan cek tensi dan terbukti tensinya tinggi, hampir 75%,” ujarnya, Rabu (21/9/2016).

Selain itu, kata Pajar terdapat gejala-gejala lain yang ditemukan pada sejumlah sopir. Aktivitas para sopir yang terlalu lama duduk mengemudi dan terlalu sering menahan air kencing membuat mereka terkena resiko kencing batu. Resiko tersebut kata Pajar sudah diedukasikan terhadap para sopir, mereka dihimbau untuk banyak minum air putih dan tidak menahan kencing.

Ganguan kesehatan yang dialami sopir menurut Pajar dapat menganggu keamanan penumpang transportasi umum. Dia menceritakan salah seorang sopir yang dia periksa pernah mengalami lemas mendadak saat mengemudi akibat hipertensi yang dialaminya.

Advertisement

Salah seorang sopir angkutan bernama Lodang mengaku memiliki resiko hipertensi, setelah dicek kesehatanya oleh dokter. Namun kata dia selama ini belum pernah mengalami ganguan kesehatan pada saat mengemudi.

Hanya saja katanya, sering mengalami gatal-gatal pada bagian leher akibat kepanasan, terlalu lama di dalam bus angkutan umum yang dia kendarai. Rata-rata Lodang menyetir dalam sehari kurang lebih lima jam.

Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polres Bantul, Ipda Mulyanto mengungkapkan pemeriksaan kesehatan untuk para sopir angkutan umum adalah untuk menjamin keselamatan penumpang angkutan umum. Hal itu demi menekan angka kecelakaan terutama di sepanjang jalan Parangtritis yang tergolong tinggi.

Advertisement

“Jalur Parangtritis adalah jalur yang sangat memerlukan perhatian karena merupakan jalur wisata yang sangat ramai.” Imbuhnya.

Kata Mulyanto tes kesehatan yang dilakukan dalam rangka HUT Polisi Lalu Lintas ini meliputi cek tekanan darah, dan pemeriksaan kesehatan lain, jika memang terdapat keluhan.

Kemudian jika memang dalam pemeriksaan terdapat salah seorang sopir yang diketahui mengalami ganguan kesehatan yang dapat mengangu aktifitas mengemudi, akan diperingatkan. Kata Mulyanto hal itu akan dikoordinasikan dengan pihak Dinas Perhubungan, untuk selanjutnya diberikan peringatan kepada yang bersangkutan.

Advertisement

Sedikitnya terdapat 15 orang supir maupun kondektur angkutan perbatasan yang beroperasi dari Terminal Giwangan menuju Terminal Parangtritis diperiksa kesehatanya. Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Urusan Kesehatan Polres Bantul yang terdiri dari empat orang termasuk satu orang dokter di antranya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif