News
Rabu, 21 September 2016 - 20:11 WIB

Pengakuan Michael Robertson Ini Konfirmasi Hilangnya Sianida di Tubuh Mirna

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Pengakuan toksikolog forensik Michael Robertson tentang efek formalin bisa mengonfirmasi penyebab hilangnya sianida di tubuh Mirna.

Solopos.com, JAKARTA — Meski didatangkan oleh kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Dr. Michael Robertson mengungkapkan satu hal yang mungkin menyebabkan sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin hilang. Faktor tersebut adalah penyuntikan larutan formalin untuk proses pengawetan jenazah Mirna.

Advertisement

Hal tersebut beberapa kali disebutkan oleh Robertson dalam keterangannya sebagai ahli di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016). Salah satunya saat jaksa Shandy Handika menanyakan efek embalming terhadap kemungkinan hilangnya sianida di tubuh Mirna.

“Anda tadi bilang jika formalin ketika bersinggungan akan mengurai sianida. Soal tiosianat, apakah embalming akan mendegradasi tiosianat?” tanya jaksa dan dibenarkan oleh Robertson. Baca juga: Michael Robertson Diduga Terlibat Pembunuhan di Amerika, Ini Kasusnya.

Advertisement

“Anda tadi bilang jika formalin ketika bersinggungan akan mengurai sianida. Soal tiosianat, apakah embalming akan mendegradasi tiosianat?” tanya jaksa dan dibenarkan oleh Robertson. Baca juga: Michael Robertson Diduga Terlibat Pembunuhan di Amerika, Ini Kasusnya.

Jaksa kemudian menanyakan apakah Robertson tahu berapa lama jarak waktu antara pemeriksaan sampel lambung, hati, empedu, dan urine dengan kematian Mirna. Robertson mengaku tak tahu karena memang hanya diberitahu soal tanggal pemeriksaan sampel itu, yaitu 21 Januari 2016.

“Kalau gitu, apa yang bisa terjadi pada tiosianat dalam jangka pemeriksaan selama itu dari kematian [Mirna]?” tanya jaksa Shandy.

Advertisement

“Kalau ditambah formalin 3 liter yang disuntikkan melalui [pembuluh] darah?” tanya jaksa lagi. Robertson kali ini mengaku bahwa formalin memang bisa menyingkirkan sianida dalam darah. Baca juga: Ayah Mirna: Dr. Djaja Memaksa Jenazah Diformalin.

“Tentunya formalin itu akan masuk aliran darah, dan menyingkirkan sianida dalam aliran darah. Tergantung seberapa banyak yang masuk ke hati saya tidak tahu,” katanya. Namun Robertson menambahkan, “saya kira tidak akan sampai ke ginjal atau kandung kemih, atau lambung.”

Tiosianat merupakan hasil penguraian sianida oleh enzim rodanase yang biasanya ditemukan dalam hati orang yang keracunan. Meski demikian, secara umum Robertson mengakui bahwa formalin bisa mengurangi sianida dan tiosianat dalam waktu cepat.

Advertisement

Sementara itu, toksikolog forensik dari Universitas Udayana yang sebelumnya membuat rekonstruksi kopi bersianida di Labfor Polri, I Made Agus Gel Gel Wirasuta, menduga formalin merupakan salah satu penyebab hilangnya sianida dan tiosianat di tubuh Mirna, termasuk di hati dan urine.

“Jadi kalau dilihat lambungnya yang korosif itu, menunjukkan bahwa bentengnya juga sudah jebol. Artinya, sangat mungkin formalin itu masuk ke dalam lambung,” kata Gel Gel dalam wawancara live dengan TV One di Jakarta, Rabu.

Menurut Gel Gel, penyebab lain absennya sianida di hati dan urine adalah penyebaran sianida yang tidak melalui lambung. Ada kemungkinan sianida terserap melalui mulut atau lidah (lingual absorbtion) dan hanya sedikit yang melalui lambung. Baca juga: Toksikolog Jessica Ungkap Sianida Juga Diserap Lidah.

Advertisement

“Jadi ini kan kematian cepat. Saya menduga ini masuk melalui lingual absorbtion sehingga langsung terserap darah menuju jantung. Karena itu dia tidak sempat masuk ke hati dan urine,” kata Gel Gel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif