News
Rabu, 21 September 2016 - 17:25 WIB

Michael Robertson, Toksikolog Jessica, Ungkap Sianida Juga Diserap Lidah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ibu almarhum Wayan Mirna Salihin, Ni Ketut Sianti (tengah) bersama saudara kembar Mirna, Made Sandy Salihin (kanan) menghadiri sidang kasus pembunuhan anaknya dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di PN Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016). Sidang itu mengagendakan mendengarkan keterangan saksi ahli toksikologi kimia Universitas Indonesia (UI), Dr. rer. nat. Budiawan yang dihadirkan oeh penasehat hukum terdakwa. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Saksi ahli toksikologi kubu Jessica, Dr Michael Robertson, mengatakan sianida bisa diserap lidah.

Solopos.com, JAKARTA — Ada fakta baru yang terungkap dalam sidang kematian Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016). Saksi ahli toksikologi dari Australia, Michael Robertson, yang dihadirkan kubu Jessica Kumala Wongso, menyebutkan sianida bisa diserap dengan cepat melalui lidah.

Advertisement

Hal ini belum pernah dikemukakan oleh para ahli-ahli sebelumnya yang didatangkan oleh kubu Jessica. Selama ini, sianida yang masuk melalui mulut dinyatakan hanya terserap melalui lambung, darah, dan dibawa ke hati. Kali ini, Robertson menyatakan kemungkinan sianida bisa diserap saat berada di mulut.

Keterangan itulah yang kemudian dikejar oleh jaksa. “Tadi Anda katakan bahwa absorbsi lingual itu bisa dilakukan tanpa melewati lambung, hati, langsung ke darah. Nah, apakah bisa, seseorang meninggal dengan sisa 0,2 mg/l di lambung itu mati karena sianida [karena sianida juga terserap di lidah]?” tanya jaksa.

Menurut Robertson, ada perbedaan antara penyerapan sianida melalui lidah dengan lambung. Jika melalui lidah, katanya, sianida harus dalam jumlah besar untuk bisa mematikan. Melalui lidah, sianida bisa langsung diserap oleh darah.

Advertisement

“Kalau yang dimaksud absorbsi melalui lidah, artinya tidak tertelan. Saya yakin kalau absorbsi melalui mulut tidak cukup cepat. Mungkin dalam konsentrasi besar bisa menyebabkan kematian, tapi dalam waktu lama,” kata Robertson. Baca juga: Ahli Toksikologi Jessica Diduga Terlibat Pembunuhan di Amerika, Ini Kasusnya.

Namun jika sianida itu tertelan, Robertson mengaku heran mengapa cairan lambung Mirna tidak mengandung sianida. Begitu pula di sampel hati dan urine yang diambil dari tubuh Mirna.

“Saya juga tidak dapat menjelaskan kenapa tidak ada sianida pada sampel yang diambil beberapa saat setelah meninggal [cairan lambung]. Seharusnya ada sianida di air seni, karena sianida apabila diabsorbsi di mulut, dia tidak akan meninggal begitu cepat.”

Advertisement

Hal itu memancing jaksa untuk menanyakan seberapa cepat sianida diserap melalui mulut, khususnya lewat jaringan lidah. “Cepat mana, penyerapan sianida lewat mulut dengan lambung?” tanya jaksa. “Tadi Anda bilang kalau lewat mulut langsung ke darah. Jadi sepertiya lebih cepat lewat mulut daripada lambung ya?” Baca juga: Jauh-Jauh dari Australia, Toksikolog Jessica Sangkal Rekonstruksi Dr Nur Samran.

Robertson enggan menjawab secara langsung. Alih-alih menjawab soal kecepatan penyerapan, dia mengungkapkapkan salah satu sifat sianida dalam bentuk tablet. “Ya itu tergantung jumlah sianida yang masuk untuk bisa membunuh seseorang. Biasanya kalau tablet sianida yang ditelan, biasanya akan menjadi gas. Biasanya [sianida tablet itu] mematikan karena gas itu.”

Jaksa pun mengulangi pertanyaannya soal mana yang lebih cepat antara penyerapan lewat mulut dengan lambung. “Cepat mana lingual absorbtion dan stomach absorbtion?” Robertson pun akhirnya menjawab bahwa “penyerapan lewat lidah lebih cepat, tapi harus dalam jumlah sangat besar”. Baca juga: Toksikolog Jessica Tuding Metode Uji Labfor Tidak Lazim.

Konsultan toksikologi forensik yang pernah menjadi saksi ahli meringankan dalam beberapa kasus di luar negeri menambahkan sianida dalam jumlah besar bisa diserap baik lambung dan mulut. “Seperti saya katakan tadi, kalau racun ditelan dalam jumlah besar, akan diserap lambung, dan sisanya berada di mulut.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif