Jogja
Rabu, 21 September 2016 - 20:20 WIB

LALU LINTAS SLEMAN : Hotel, Mal & Apartemen Bikin 5 Titik Lokasi Ini Macet

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kemacetan di jalan Palagan Sleman Jogja. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Lalu lintas Sleman mulai mengalami kemacetan di sejumlah titik.

Harianjogja.com, SLEMAN– Maraknya pembangunan hotel, apartemen dan mal berdampak pada kelancaran arus lalu lintas. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sleman mencatat sedikitnya mucul lima titik kemacetan yang ditimbulkan oleh proses pembangunan itu.

Advertisement

Kelima titik kepadatan kendaraan tersebut terjadi di jalan sekitar Ambarukmo Plaza (jalan Solo), Hotel Grand Tjokro (jalan Gejayan), Superindo Kentungan (jalan Kaliurang), Indolux Hotel (jalan Palagan), dan Jogja City Mall (jalan Magelang). Titik-titik kemacetan juga terjadi di sejumlah ruas jalan lainnya. Selain di sekitar bangunan hotel dan mall, kemacetan juga terjadi di beberapa persimpangan. Di antaranya di pertigaan lampu lalu lintas Bandara Adisutjipto, Pasar Gamping, perempatan lampu lalu lintas Tempel, Jalan Solo dekat UIN Sunan Kalijaga, dan sekitar Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM).

Selain faktor bangunan baru, kemacetan juga dipengaruhi oleh semakin meningkatnya volume kendaraan di jalan.

Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sleman, Sulton Fatoni mengatakan, tanpa adanya bangunan hotel dan mall, jalan-jalan tersebut sebenarnya padat dengan kendaraan bermotor. Menurutnya, kendaraan yang akan berbelok sering menimbulkan antrian panjang kendaraan sehingga terjadi kemacetan. “Kondisi kemacetannya hanya semakin parah saja. Karena kendaraan yang akan berbelok menuju lokasi pusat perbelanjaan dan hotel-hotel menyebabkan antrian dan macet,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (20/9).

Advertisement

Selain itu, fasilitas parkir hotel dan mall kapasitasnya belum memadai. Akibatnya beberapa kendaraan diparkir di pinggir jalan sehingga menyebabkan arus kendaraan menjadi tersendat. Padahal jika seluruh kendaraan pengunjung parkir di dalam mall atau hotel, potensi kemacetan menjadi sangat rendah. “Keberadaan parkir liar ikut menyebabkan kemacetan di jalan. Kami sering membubarkan parkir liar, seperti di sekitar Ambarukmo Plaza. Tapi beberapa lama kemudian muncul lagi,” katanya.

Melebihi Batas

Sulton menjelaskan, kepadatan kendaraan di Sleman sudah hampir melebihi batas maksimal. Saat ini volume kendaraan di beberapa jalan mencapai 0,7 sampai 0,8. Padahal bagi infrastruktur jalan tipe B di Sleman, volume idealnya hanya 0.2 sampai 0,4.

Advertisement

“Untuk jalan sempit kapasitasnya hanya 2.000 kendaraan per jam. 0,4 itu setara dengan 800-an kendaraan. Di sekitar jalan Palagan sudah 0,7 itu kapasitas maksimal jalan. Kalau sedikit lagi bertambah, bisa luber,” ujar Sulton.

Untuk mengurai kemacetan, Dishub telah melakukan berbagai upaya rekayasa lalu lintas. Di sekitar UGM, misalnya, Dishub bekerjasama dengan Dishub DIY dan Kota Jogja melakukan perubahan arus kendaraan. Salah satunya dengan membuat lalu lintas satu arah di Jalan Sagan dan Jalan C Simanjuntak.

“Ke depan kami akan melakukan upaya mengatasi masalah kemacetan ini. Kami berharap seluruh pihak dapat berkontribusi,” kata Sulton.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif