Soloraya
Selasa, 20 September 2016 - 00:05 WIB

UANG PALSU BOYOLALI : Dikeroyok Massa, Begini Wajah Pengedar Upal di Nogosari

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Adeki Riky Endah Saputro alias Riky, 20, pengedar uang palsu yang dikeroyok warga Nogosari, Senin (19/9/2016). (Istimewa)

Kasus uang palsu di Boyolali diungkap.

Solopos.com, BOYOLALI – Penangkapan pengedar uang palsu (upal) di masyarakat kembali terjadi di Boyolali. Kali ini, pelaku pengedar upal adalah seorang pemuda asal Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Adeki Riky Endah Saputro alias Riky, 20.

Advertisement

Data yang dihimpun Solopos.com di Mapolsek Nogosari, Senin (19/9/2016), kasus penangkapan pengedar upal itu terjadi di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, sekitar pukul 10.30 WIB.

Pelaku yang berjumlah dua orang, mula-mula ingin membeli rokok di salah satu kios milik warga setempat. Kedua pelaku itu adalah Adeki Riky Endah Saputro alias Riky, 20, warga Desa Gonilan, Kecamatan Kartasura, dan Panut Anto Purwoko, 38, warga RT 003/ RW 003 Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.

Setelah kedua pelaku membeli rokok dan menyerahkan selembar uang Rp100.000, kedua pelaku dengan tenang meninggalkan kios. Namun, tanpa disangka sang pemilik kios rokok itu berteriak-teriak maling tak berselang lama. Rupanya pemilik kios merasa uang yang diterimanya baru saja itu palsu. Karuan saja, kedua pelaku itu kabur.

Advertisement

Warga sekitar yang mendengar teriakan itu langsung mengejar kedua pengedar upal itu beramai-ramai. Apes, Riky, 20, tertangkap warga. Ia pun langsung dihajar beramai-ramai warga. Sementara, rekannya Panut Anto Purwoko, meloloskan diri.

“Ada warga yang saat itu membawa bendo (sabit). Beruntung, pelaku langsung diamankan polisi,” ujar Kapolsek Nogosari, AKP Warsito.

Dalam keterangannya, kata Warsito, Riky bersama Panut mengaku membawa satu tas upal pecahan Rp100.000. Uang itu langsung dibuang saat dikejar warga beramai-ramai. “Pelaku masih kami keler untuk menemukan tas yang berisi pecahan upal 100.000,” paparnya.

Advertisement

Selain itu, polisi juga tengah mengejar rekan Riky, Panut, yang diduga sebagai pelaku utama peredaran upal saat itu. Saat ini, polisi masih memeriksa para saksi dan pelaku untuk mengungkap pelaku di belakangnya. “Kami minta anggota mengejar pelaku yang kabur itu,” paparnya.

Kejadian penangkapan pengedar upal bukan kali saja terjadi di Boyolali. Sebelumnya, warga juga menangkap pelaku peredaran upal di Pasar Tradisional Andong. Modusnya sama, yakni pelaku berpura-pura belanja memakai uang pecahan Rp100.000. Tak berselang lama, polisi berhasil mengungkap jaringan pelaku lainnya.

“Soal apakah kejadian ini ada kaitannya dengan pelaku sebelumnya yang tertangkap di Pasar Andong, kami belum bisa memastikan. Kami akan terus melakukan penyidikan,” tambah Kapolsek.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif