Persiba Bantul terusir dari wisma yang selama ini ditempatinya.
Harianjogja.com, BANTUL — Komunikasi antara Manajemen Persiba Bantul dengan Pemkab setempat menjadi penyebab tidak diperpanjangnya kontrak wisma pemain Laskar Sultan Agung.
Kesimpulan ini didapatkan ketika perwakilan kelompok suporter Persiba Bantul, Paserbumi melakukan audiensi dengan pihak DPRD Bantul, Senin (19/9/2016) siang.
Lurah Paserbumi, Rumawan mengatakan, awal persoalan tidak diperpanjangnya kontrak wisma pemain Persiba Bantul karena buruknya komunikasi antara Manajemen Laskar Sultan Agung dengan Pemkab setempat. Kedua belah pihak selama ini dinilai bertahan dengan ego masing-masing.
“Kalau ini terus menerus dilakukan, Persiba Bantul sendiri yang akan jadi korban,” tegasnya di sela aksi damai yang digelar puluhan lascar Paserbumi di halaman Gedung DPRD Bantul.
Dikatakannya, Pemkab Bantul menilai manajemen Persiba Bantul arogan lantaran tak pernah kulanuwun ketika hendak melakukan pertandingan, baik home maupun away. Begitu juga dengan Manajemen Persiba Bantul yang selalu berkilah bahwa mereka kesulitan menghadap Bupati Bantul, Suharsono.
“Entah mana yang salah dan mana yang benar, Mas. Kami jadi bingung sendiri,” tegasnya.
Oleh karena itulah, pihaknya berencana akan menggelar acara sarasehan bertepatan dengan peringatan HUT Persiba Bantul yang ke-49, yang jatuh pada 21 September mendatang. Dalam sarasehan itu, akan dipertemukan antara Pemkab dan Manajemen Persiba Bantul.
“Jadi biar jelas duduk persoalannya. Sekalian bisa dicari solusinya,” ucapnya.