News
Selasa, 20 September 2016 - 11:45 WIB

Misteri Masalembo, Segitiga Bermuda dari Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arus laut Indonesia. (tandapagar.com)

Kisah misteri perairan Masalembo banyak dibicarakan sebagai spekulasi mistis

Solopos.com, SOLO – Segitiga Bermuda dikenal sebagai areal perairan dengan anomali  yang kerap menyebabkan kecelakaan. Mirip dengan yang terjadi di Bermuda, Indonesia punya areal perairan yang disebut Segitiga Maselembo.

Advertisement

Segitiga Masalembo merupakan areal perairan terletak antara Pulau Bawean, Kabupaten Majene, dan Pulau Tengah. Dari tiga lokasi itu jika ditarik garis khayal akan membentuk areal perairan dengan bentuk segitiga sama sisi.

Kecelakaan lalu lintas air kerap terjadi di areal Segitiga Masalembo. Yang pertama terjadi pada 1981, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II terbakar dan akhirnya tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo.

Kurang lebih 25 tahun berselang, pada 29 Desember 2006, KMP Senopati Nusantara mengalami kecelakaan hingga tenggelam di perairan Masalembo. Tiga hari berselang, 1 Januari 2007 pesawat Adam Air penerbangan 574 dinyatakan hilang saat terbang di atas perairan Masalembo. Tidak berhenti sampai di situ, pada 27 Januari 2007, Kapal Motor (KM) Fajar Mas, dan pada 19 Juli 2007, (KM) Mutiara Indah tenggelam di perairan Masalembo.

Advertisement

Hal ini kemudian memunculkan berbagai spekulasi yang berbau mistis. Ada sebuah cerita yang menyebutkan Segitiga Masalembo merupakan areal kerajaan hantu dan iblis. Namun, anomali yang berkaitan dengan Segitiga Masalembo sebenarnya sudah bisa dijelaskan secara sains.

Segitiga Masalembo merupakan areal perairan yang menjadi tempat pertemuan beberapa arus laut. Arus dari Laut Jawa dan Selat Makassar bertemu di perairan Segitiga Masalembo. Pertemuan tersebut membawa air laut dingin dari Samudra Pasifik, aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut, aliran tempetarur air dan mendatangkan debit air laut dengan kecepatan 15 juta meter kubik per detik.

Segitiga Masalembo juga merupakan areal yang dilalui garis khayal Wallace. Faktanya, areal perairan yang dilalui garis tersebut terdiri dari dua unsur kelautan yang berbeda, yaitu perairan Paparan Sunda dan perairan Indonesia Timur. Hal itu menjadikan arus laut di areal tersebut sangat besar.

Advertisement

Selain anomali arus laut, Segitiga Masalembo juga memiliki anomali udara yang disebut dengan kantung udara (air pocket). Diungkap pakar penerbangan, Kamis Martono, di sebuah media online, di areal Segitiga Masalembo terdapat ruangan yang berisi tekanan udara. Dengan tekanan yang besar, kantung udara itu bisa menyedot atau melemparkan pesawat dan kapal yang melintas.

(Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif