Soloraya
Selasa, 20 September 2016 - 15:15 WIB

KISAH TRAGIS : Petani Sragen Meninggal Terpanggang di Lahan Tebu

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang terbakar (JIBI/Dok)

Kisah tragis dialami petani tebu asal Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Petani tebu asal Dukuh Sukucipto RT 017, Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Sragen, Paiman, 65, meninggal dunia karena terbakar di ladang tebu, Senin (19/9/2016) sore.

Advertisement

Paiman terbakar saat membakar daun tebu kering di ladang tebunya.

Ilustrasi pembakaran lahan tebu (JIBI/Solopos/Dok)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin malam, peristiwa nahas itu berawal saat Paiman berangkat ke ladang tebunya pukul 11.00 WIB. Dia ke ladang untuk mengumpulkan daun tebu yang kering setelah selesai tebang.

Advertisement

Daun-daun yang terkumpul itu kemudian dibakar. Tiba-tiba api membesar dan menyambar Paiman yang tak jauh dari kobaran api itu. Awalnya api belum mengenainya. Ia berjalan ke ladang tebu yang terbakar untuk mematikan api dengan alat seadanya.

Api Membesar

Api justru terus membesar dan merembet ke daun keting di sekelilingnya. Tak sadar, Paiman sudah terjebak di tengah ladang dengan api yang mengelilinginya. Paiman tak tahan menghirup asap panas yang mengepung hingga akhirnya terbakar. Ia tak bisa menyelamatkan diri. (Warga Sambungmacan Tewas Terbakar di Lahan Tebu)

Advertisement

Pada pukul 16 .00 WIB, istri Paiman, Warsiti, 55, mencari ke ladang dan menemukan suaminnya sudah hangus terbakar tak bernyawa. Sontak, Warsiti menangis histeris dan berlari ke rumah meminta tolong warga lainnya. Warga setempat, Pur Sungadi, 65, dan Laksito, 45, membantu mengevakuasi jenazah Paiman dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Mondokan.

Aparat Polsek Mondokan segera berkoordinasi dengan tim forensik Polres Sragen. Tim gabungan Polres, Polsek, dan tim medis Puskesmas Mondokan melakukan visum luar. Hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. (Remaja Ini Banting Tulang Hidupi Keluarganya yang Buta)

Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya laporan orang terbakar di Mondokan.

“Korban itu mestinya sudah waktunya istirahat tetapi nekat datang ke ladang untuk membakar daun tebu. Korban hanya sendirian ke ladang, sehingga tidak ada orang yang bisa menolong. Korban pun tak bisa menyelamatkan diri. Hasil tim forensik Polres Sragen menunjukkan kematian korban disebabkan oleh terbakar api,” ujar saat dihubungi Solopos.com, Senin malam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif