Pembangunan Pasar Klewer dikhawatirkan tak tepat waktu.
Solopos.com, SOLO — Legislator khawatir pekerjaan proyek pembangunan Pasar Klewer tak dapat rampung tepat waktu, yaitu akhir tahun 2016. Alasannya, perkembangan pelaksanaan proyek dinilai kurang pesat.
Dana pembangunan Pasar Klewer dialokasikan di APBD Perubahan senilai Rp16 miliar. Sebesar Rp3,95 miliar untuk pemasangan lift.
Jika tak terserap sampai akhir Desember mendatang, penganggaran proyek jadi lebih ruwet. Hal itu mengemuka dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama TAPD Kota Solo, Senin (19/9/2016). Secara umum, rapat itu membahas Keputusan Gubernur Jawa Tengah No: 901/133/2016 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Surakarta Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2016 dan Rancangan Peraturan Wali Kota Surakarta Tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2016.
Jika tak terserap sampai akhir Desember mendatang, penganggaran proyek jadi lebih ruwet. Hal itu mengemuka dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama TAPD Kota Solo, Senin (19/9/2016). Secara umum, rapat itu membahas Keputusan Gubernur Jawa Tengah No: 901/133/2016 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Surakarta Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2016 dan Rancangan Peraturan Wali Kota Surakarta Tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2016.
Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, mengatakan evaluasi Gubernur Jawa Tengah atas Rancangan APBD-P 2016 semuanya bersifat normatif.
Namun, ia menekankan kepada perwakilan eksekutif yang hadir dalam rapat banggar untuk membuat desk tertentu untuk mengawasi proyek fisik yang ada di Solo.
Ia juga menyinggung pembangunan Pasar Klewer yang dinilai lambat. Menurutnya, Komisi III DPRD Solo sudah mengingatkan Dinas Pengelola Pasar (DPP) dan pihak terkait.
“Kalau tidak selesai, berarti tidak becus kerja dan perencanaan. Kalau tidak siap, mengapa minta tambahan anggaran?” ungkap dia.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan Komisi III pernah mengundang DPP untuk fiksasi, memastikan keyakinan DPP tentang penyelesaian Pasar Klewer sesuai jadwal. Menurutnya, Kepala DPP menyatakan optimistis proyek itu rampung.
“Proyek Pasar Klewer melibatkan dua kontraktor, kontraktor pembangunan dan pemasangan finishingnya seperti pemasangan lift, tangga dan lainnya. Katanya, itu sudah dikoordinasikan oleh DPP. Dua kontraktor siap bersinergi dan ada MoU,” terangnya saat berbincang dengan Solopos.com, Senin.
DPP menyatakan secara teknis, jika dikerjakan dengan lembur, Pasar Klewer akan selesai pembangunannya pada 29 Desember 2016. Untuk memastikan, Komisi III menggelar sidak pada Agustus lalu. Ternyata temuan di lapangan menunjukkan proyek pembangunan baru berjalan 35 persen.
“Masih ada waktu empat bulan sejak saat itu. Kalau sekarang, waktu semakin mepet. Kami juga bertemu dengan kontraktor lapangan. Mereka juga optimistis,” kata dia.
Komisi III hanya mewanti-wanti seluruh pihak untuk mendukung penyelesaian pasarnya Wong Solo itu. Lebih penting, ia mendorong DPP lebih kencang dan konsisten dengan jadwal.
“Jangan sampai meleset dari jadwal,” kata dia Ketua Fraksi PKS DPRD Solo itu.
Ketua DPRD Solo, Teguh Santosa, juga menyampaikan kekhawatiran atas proyek pembangunan Pasar Klewer. Ia menilai proyek berjalan dengan lambat. Hal itu ia sampaikan saat rapat banggar bersama TAPD, Senin.