Jogja
Senin, 19 September 2016 - 07:20 WIB

LOMBA BURUNG : Ratusan Perkutut Tarung di Alun-Alun Selatan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaksanaan lomba kicau burung tingkat nasional di Lapangan Pemkab Sleman, Minggu (5/6/2016). Ribuan ekor burung bertarung untuk memperebutkan 54 gelar.(Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Lomba burung kali ini digelar di Alun-Alun Selatan

‘Harianjogja.com, JOGJA — Ratusan Burung Perkutut bertarung dalam event Konkus Nasional Seni Suara Alam Butung Perkutut Piala Raja ke-27 di Alun-Alun Selatan, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Jogja, Minggu (18/9/2016). Piala Raja masih menjadi event bergengsi di tanah air. Selain mampu meningkatkan harga Perkutut, event ini juga dinilai meningkatkan jumlah wisatawan di DIY.

Advertisement

Sekretaris Dinas Pariwisata DIY Rus Sutikno mengakui, perhelatan Piala Raja mampu menarik wisatawan cukup tinggi untuk datang dan membelanjakan uncanny di DIY.  Jumlah peserta dalam lomba khusus perkutut ini mencapai 700 Perkutut yang berasal dari berbagai Provinsi di tanah air.

“Antusiasme peserta sangat tinggi, mereka rela datang dari Kalimantan, Sumatera dan kota-kota lainnya di Indonesia. Sekitar 700 burung, ini sudah tinggi kalau sebelumnya kan ada piyik, ini kategori dewasa, kalau tidak dibatasi bisa mencapai ribuan,” terang Rus di sela-sela acara, Minggu (18/9/2016).

Sebagian besar peserta yang datang, terutama dari luar Pulau Jawa atau luar DIY, rata-rata mereka tidak sekedar mengikuti perlombaan, tetapi juga sembari berwisata. Oleh karena itu acara tersebut menimbulkan dampak positif terhadap ekonomi di DIY dengan datangnya banyak peserta lomba burung. Mereka mulai dari memanfaatkan berbagai jasa, baik transportasi maupun jasa penginapan hotel. Belum lagi, jika mereka datang ke tempat wisata. Selama tinggal di DIY, para peserta akan butuh makan dan minum, bahkan oleh-oleh untuk pulang.

Advertisement

Ia menambahkan, dari ratusan peserta, rata-rata mereka mengajak anggota keluarga maupun rekannya minimal lima orang. Jika mereka menghabiskan uangnya untuk belanja dan penginapan minimal Rp1 juta perorang maka setiap satu kelompok peserta total Rp5 juta yang berputar di Jogja. “Itu satu peserta minimal, tinggal mengalikan 700 peserta, karena mereka datang ke Jogja rata-rata sekaligus berwisata,” terangnya.

Banyak peminat peserta dalam Piala Raja karena perlombaan ini mampu menaikkan harga Perkutut menjadi kian tinggi. Bahkan untuk event kemarin, ada Perkutut yang ditawar mencapai miliaran rupiah. Setiap kali seusai mengikuti Piala Raja, harga Perkutu bisa meningkat hingga lima kali lipatnya. “Bahkan ada juga yang harganya mencapai Rp1,5 miliar. Ini sangat bergengi bagi mereka, maka peserta merelakan untuk datang,” kata Rus.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar event tersebut digelar secara terus menerus setiap tahunnya. Karena lomba kicau burung ini rupanya cukup efektif untuk menaikkan jumlah wisatawan untuk datang ke Jogja.

Advertisement

Salahsatu peserta M. Rifai mengakui sulitnya bisa lolos seleksi di Piala Raja. Meski ia sudah ketigakalinya mengikuti kompetisi itu, namun pada awalnya harus berjuang keras untuk membuat perkututnya bisa ikut di Piala Raja. Tidak mengherankan kata dia, jika Piala Raja diminati, karena ia merasakan dampaknya. Hanya bisa mengikuti event saja, Perkutut miliknya bisa laku Rp50 juta dari harga sebelumnya Rp5 juta. “Ini ikut sambil berwisata juga,” ujar warga Jalan Trunojoyo, Bangkalan, Madura ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif