Jogja
Senin, 19 September 2016 - 03:40 WIB

KESEHATAN HEWAN : Tiga Kecamatan di Sleman Belum Miliki Puskeswan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pasar hewan Imogiri, Bantul, Senin (25/7/2016). Harga hewan ternak di Pasar Hewan Bantul seperti sapi dan kambing sudah mulai mengalami kenaikan menjelang Iduladha. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Ketiga kecamatan itu meliputi Kecamatan Minggir, Kalasan dan Mlati.

Harianjogja.com, SLEMAN- Dari 17 kecamatan di wilayah Sleman, hanya tiga kecamatan yang belum memiliki Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Ketiganya meliputi Kecamatan Minggir, Kalasan, dan Mlati.

Advertisement

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Sleman Nanang Danardono, jumlah hewan ternak di ketiga kecamatan tersebut cukup banyak dan menjadi salah satu matapencaharian utama bagi penduduk. “Jumlah hewan ternak di tiga kecamatan itu cukup tinggi. Namun sampai saat ini belum memiliki Puskeswan,” katanya, Minggu (18/9/2016).

Kondisi tersebut menyebabkan peternak di tiga wilayah tersebut terpaksa memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan jewan di kecamatan tetangga. Misalnya, peternak di wilayah Minggir lebih sering mengakses Puskeswan Moyudan. Sementara peternak di Kalasan ke Puskeswan Ngemplak, adapun peternak di Mlati ke Puskeswan Seyegan. “Pembangunan Puskeswan di tiga kecamatan tersebut terhambat bangunan fisik. Kami bisa bisa membuat bangunan yang baru,” ujar Nanang.

Meski tidak memberikan dampak yang besar, namun belum adanya Puskeswan ditiga kecamatan tersebut sering kali menimbulkan sejumlah hambatan. Salah satunya terkait dengan akses kesehatan hewan. Peternak harus keluar kecamatan untuk memeriksa hewan yang sakit. “Kalau kebutuhan sumber daya manusia (SDM) tidak ada masalah karena selama ini selalu dibackup oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. Dokter-dokter hewan yang bertugas di Puskeswan didominasi lulusan FKH UGM,” katanya.

Advertisement

Adapun jenis hewan ternak di Sleman yang dipelihara masyarakat terdiri dari sapi, kerbau, domba, kambing, dan unggas. Berdasarkan data terakhir yang tercatat di DPPK Sleman, populasi sapi mencapai 56.000 ekor, kerbau 603 ekor, kambing 36.000 ekor, domba 71.000 ekor, ayam 6 juta ekor, itik 200.000 ekor, dan burung puyuh sekitar 951.000 ekor.

Terpisah, Camat Kalasan Samsul Bakri mengatakan, dibandingkan ke Puskeswan Ngemplak masyarakat lebih mengakses pemeriksaan hewan ternak ke dokter hewan swasta. Dia menjelaskan, di wilayah Kalasan banyak dokter hewan swasta yang membuka praktik. “Kebanyakan peternak lebih memilih ke petugas swasta dibandingkan pergi ke Puskeswan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif