Soloraya
Senin, 19 September 2016 - 10:25 WIB

Hujan Turun, Proyek Pengerukan Waduk Cengklik Terhambat Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Cengklik (ilustrasi/JIBI/dok)

Proyek pengerukan Waduk Cengklik di Boyolali terganggu karena hujan turun beberapa hari terakhir.

Solopos.com, BOYOLALI – Hujan yang mengguyur di Boyolali beberapa hari terakhir langsung membuat proyek pengerukan Waduk Cengklik terhambat. Pengangkutan sisa-sisa sedimentasi waduk terpaksa dilakukan secara manual memakai kendaraan kecil.

Advertisement

“Saat ini, truk-truk besar tak bisa masuk ke lokasi karena kondisi jalan yang becek dan berlmpur,” ujar pelaksana pengerukan Waduk Cengklik, Pardio, kepada Solopos.com, Minggu (18/9/2016).

Pardio mengatakan, pengangkutan sisa-sisa sedimentasi Waduk secara manual praktis menelan waktu cukup lama. Kondisi tersebut diperkirakan bakal terjadi hingga beberapa hari ke depan sampai cuaca kembali panas. “Alat-alat berat juga tak bisa bekerja optimal. Karena begitu ketinggian air Waduk naik, alat berat tak bisa bekerja,” paparnya.

Saat ini, proyek pengerukan diklaim telah mencapai 65%. Sisa-sisa sedimentasi langsung diangkut untuk membuat tanggul Waduk selebar 27 meter-30 meter. Pihak pelaksana, kata dia, menerjunkan 13 unit alat berat. Enam di antaranya adalah bulldozer, enam ekskavator, dan satu unit backhoe.

Advertisement

“Kalau titik-titik mana saya yang sudah selesai, saya enggak hafal. Yang jelas, sudah sampai wilayah timur, Desa Sinting,” terangnya.

Dia menambahkan, proyek akan dilanjutkan tahun depan. Namun, memakai anggaran yang berbeda dengan anggaran tahun ini. “Kami hanya menyelesaikan proyek tahun ini. Deadline kami kurang dua bulan lagi,”
paparnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Tri Mandiri Sejahtera, Ngemplak, Samidi, meminta petani agar lebih memperhatikan kondisi cuaca sebelum bercocok tanam. Sebab, selama 1,5 tahun ke depan pertanian irigasi tak bisa lagi memanfaatkan Waduk Cengklik. “Selama pengerukan Waduk Cengklik, petani benar-benar hanya mengandalkan hujan. Kalau memang enggak ada hujan, jangan memaksakan menanam padi,” paparnya.

Advertisement

Seperti diketahui, pengerukan sedimentasi waduk seluas 300 hektare itu ditargetkan akan mampu menampung 15 juta meter kubik air. Proyek pengerukan Waduk Cengklik tahap pertama untuk mulai mengeruk 9 juta meter kubik sedimentasi. Pada tahun berikutnya, proyek dilanjutkan hingga volume air Waduk bisa kembali menyentuh 15 juta meter kubik.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif