Soloraya
Minggu, 18 September 2016 - 17:34 WIB

Operator E-KTP Ngargoyoso Karanganyar Rela Lembur Meski Dimaki Warga

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas membantu merekam data identitas warga dalam pembuatan e-KTP di Kantor Pemerintah Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Selasa (2/8/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Operator e-KTP di Ngargoyoso, Karanganyar, berinisiatif lembur sendiri meski tanpa kejelasan insentif dan kadang dimaki warga.

Solopos.com, KARANGANYAR — Operator yang merekam KTP elektronik maupun pihak kecamatan berinisiatif lembur menyelesaikan perekaman data warga. Operator KTP elektronik lembur hingga malam maupun masuk saat hari libur.

Advertisement

Inisiatif itu diambil karena sejumlah pertimbangan, yaitu kendala teknis perekam KTP elektronik dan empati kepada warga yang bekerja di luar Kabupaten Karanganyar atau sering disebut boro. Mereka pulang untuk meluangkan waktu melakukan perekaman data.

Pantauan Solopos.com, di kantor Kecamatan Ngargoyoso, Jumat (16/9/2016). Dua operator KTP elektronik, Nunus dan Paryanti, didatangi sejumlah warga yang sudah mengantre selama beberapa jam di lobi kantor. Bahkan ada sejumlah orang yang memasang muka masam.
“Mas, ini nanti bisa lanjut atau enggak?” kata salah satu perempuan berkerudung yang menghampiri Nunus.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, di kantor Kecamatan Ngargoyoso, Jumat (16/9/2016). Dua operator KTP elektronik, Nunus dan Paryanti, didatangi sejumlah warga yang sudah mengantre selama beberapa jam di lobi kantor. Bahkan ada sejumlah orang yang memasang muka masam.
“Mas, ini nanti bisa lanjut atau enggak?” kata salah satu perempuan berkerudung yang menghampiri Nunus.

Nunus menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat memastikan apakah perekaman bisa dilanjutkan atau tidak hari itu. Saat itu menunjukkan pukul 14.00 WIB. “Ora isa urip e mbak server-e [servernya tak bisa menyala]. Kudu nunggu. Wis begini saja, besok saya tak datang ke kantor untuk merekam data. Saya selesaikan warga yang belum perekaman hari ini tadi,” ujar Nunus menawarkan solusi.

Perempuan berkerudung tadi mengangguk. “Nunggu lama mbak. Saya nomor urut 26. Tadi sudah dapat nomor 24 tetapi katanya server mati. Jadinya dipending. Ya saya datang saja Sabtu [17/9/2016],” tutur warga Kemuning, Fitriyani.

Advertisement

Paryanti mengungkapkan kejadian seperti itu bukan kali pertama terjadi. “Ada yang sudah perekaman di sini lalu ke Kecamatan Karangpandan untuk cetak KTP. Ternyata enggak bisa. Operator Karangpandan bilang belum bisa cetak karena belum rekaman. Ya diulang lagi,” cerita Paryanti.

Apabila kurang beruntung, operator KTP elektronik akan menerima makian dari warga yang mengantre. Sebanyak 1.700 warga di 9 desa di Ngargoyoso belum mengikuti perekaman data. Kondisi tidak jauh beda terjadi di kantor Kecamatan Karangpandan. Operator KTP elektronik terpaksa lembur hingga pukul 21.00 WIB untuk melayani perekaman data.

“Ya ada warga yang datang. Hla buktinya perekaman sampai jam 21.00 WIB. Sehari bisa merekam 400-500 orang. Itu masih muncul persoalan system offline. Bisa 2-3 kali dalam sehari,” ujar Camat Karangpandan, Aji Pratama Heru Kristianto, saat ditemui wartawan Minggu (18/9).

Advertisement

Sebanyak 2.000 warga Karangpandan belum melakukan perekaman data KTP elektronik. Kecamatan Karangpandan merupakan salah satu kecamatan yang melayani pencetakan KTP elektronik hasil perekaman data di tujuh kecamatan. Tujuh kecamatan itu adalah Jenawi, Mojogedang, Kerjo, Ngargoyoso, Tawangmangu, dan Matesih.

Heru, sapaan akrab Aji Pratama Heru Kristianto, hanya tersenyum saat ditanya insentif bagi operator KTP elektronik yang lembur. “Enggak tahu Sum. Kalau hanya makan, saya bisa menjamin operator enggak lapar. Belum ada lainnya. Sing penting pelayanan,” ujar dia.

Hal senada disampaikan dua operator KTP elektronik di Kecamatan Ngargoyoso, Paryanti dan Nunus. Mereka tidak tahu menahu perihal insentif. “Enggak tahu nanti bagaimana. Yang mikir Dispendukcapil. Kami hanya melaksanakan perintah. Kalau warga yang marah-marah itu, sing penting pada sabar, ora rame. Ayo diselesaikan,” ungkap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif