News
Minggu, 18 September 2016 - 19:30 WIB

Ditebus 30 Juta Peso, 3 Sandera WNI Dibebaskan Abu Sayyaf

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pejuang Abu Sayyaf (kiri) berpose dengan militan dari Malaysia dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015 (straitstimes.com)

3 WNI yang disandera Abu Sayyaf sejak Juli lalu dibebaskan. Kabarnya, ada 30 juta peso yang dibayarkan kepada

Solopos.com, ZAMBOANGA — Tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, telah dibebaskan di Sulu, Sabtu (17/9/2016) malam. Kabarnya, mereka dibebaskan setelah Abu Sayyaf menerima uang tebusan.

Advertisement

Mereka kini sedang berada di Zamboanga dan bersiap untuk diterbangkan ke Indonesia malam ini. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Moro National Liberation Front (MNLF), Professor Samsula Adju, di Sulu, Sabtu.

Dia mengatakan saat itu ketiga sandera yang dibebaskan telah bersama pemimpin MNLF, Nur Misuari, di kota Indanan. “Ya, mereka sudah dibebaskan ke MNLF oleh ASG,” kata Adju seperti ditulis oleh Inquirer.net.

Sementara itu, Octavio Dinampo, seorang guru besar di sebuah universitas di Sulu, mengidentifikasi ketiga sandera WNI tersebut. Mereka adalah Lorens Koten, Theodores Kopong, dan Emmanuel. “Saya dengar ada uang 30 juta peso yang dibayarkan kepada kelompok Abu Sayyaf.

Advertisement

Ketiganya disandera sejak 19 Juli 2016 lalu di Lahad Datu. Pada Sabtu malam, mereka menginap bersama Nur Misuari di Indanan. Selain Lorens dkk, ada juga satu sandera lain asal Norwegia, yaitu Kjartan Sekkingstad, yang juga dibebaskan pada Sabtu lalu.

Sementara itu, Kivlan Zein yang menjadi negosiator dalam upaya pembebasan para sandera WNI, mengonfirmasi pembebasan ketiga orang tersebut. Menurut Kivlan, masih ada tujuh orang yang belum dibebaskan dan kelompok penyanderanya berbeda-beda.

“Sudah dibebaskan, semuanya dalam keadaan baik, dan segera diterbangkan dari Zamboanga. Masih ada tujuh orang belum bebas, tapi [penyandera] terus dibujuk oleh MNLF dan ditekan oleh tentara Filipina,” kata dia dalam wawancara via telepon yang ditayangkan live di TV One, Minggu (18/9/2016).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif