Jogja
Sabtu, 17 September 2016 - 17:20 WIB

WISATAWAN TENGGELAM : Pengasuh Ponpes Panatagama Akan Diperiksa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Polair Polda DIY Kombes Pol Endang Karnadi didampingi kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Anny Pudjiastuti dalam gelar perkara terkait laka laut yang menyebabkan tiga santri ponpes Panatagama Tewas terseret ombak di Mapolda DIY, Jumat (16/9/2016). Jajaran Polair akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap pengasuh ponpes karena dinilai lalai dalam melakukan pengawasan sehingga menyebabkan orang meninggal dunia. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Wisatawan tenggelam pada pekan lalu akhirnya ditemukan meninggal. Pengasuh ponpes setempat akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

Harianjogja.com, SLEMAN– Jajaran Polair Polda DIY akan melakukan pemanggilan terhadap pengasuh Pondok Pesantren Panatagama, Banguntapan, Bantul terkait kelalaian tugas mereka sehingga mengakibatkan tiga santri mereka tewas terseret ombak saat mandi di Pantai Wedi Ombo beberapa waktu lalu.

Advertisement

(Baca Juga : WISATAWAN TENGGELAM : Mayat 2 Santri yang Hilang di Pantai Wediombo Akhirnya Ditemukan)

Direktur Polair Polda DIY Kombes Pol Endang Karnadi mengatakan pihaknya akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kepada pengasuh dari pondok pesantren tersebut. Setelah tiga santri korban ditemukan ada pihak keluarga yang melaporkan atas kelalaian dari pihak ponpes tersebut.

“Nanti akan kami panggil pengasuh dari pondok pesantren, karena kelalaian mereka sudah menyebabkan nyawa orang meninggal. Nanti pasti akan ada yang ditetapkan sebagai tersangka tapi belum bisa disebutkan akan kami periksa dulu,” katanya saat gelar perkara di Mapolda DIY, Jumat (16/9/2016).

Advertisement

Dikatakannya memang informasi awal para santri tersebut melaksanakan kegiatan bakti sosial di daerah dekat pantai. Kurangnya imbauan atau kelalaian menjaga para santri usai kegiatan tersebut para santri pergi ke pantai untuk bermain air dan mandi.

Menurut dia, dari kasus tersebut ada salah satu orang tua dari santri korban yang tidak terima dan melapor kepada pihak kepolisian.

“Wali santri merasa tidak terima atas kelalaian dari pengasuh, mereka meminta untuk di proses bagaimana kelalaian itu bisa terjadi sementara seharusnya kegiatan sudah dipersiapkan secara matang,” tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif