Jogja
Sabtu, 17 September 2016 - 13:20 WIB

KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : Lima Kecamatan Gunungkidul Dilanda Krisis Air

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kekeringan Gunungkidul mulai dirasakan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL  – Intensitas hujan yang terus menurun membuat krisis air bersih di Gunungkidul meluas. Data dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul mencatat ada lima kecamatan yang mengalami kekeringan akibat kemarau.

Advertisement

Salah satu wilayah yang menjadi langganan kekeringan terjadi di Kecamatan Girisubo. Untuk saat ini, delapan desa di kecamatan itu sudah melakukan permintaan air bersih. Akibatnya, keberadaan mobil tangki yang dimiliki kecamatan tidak menjangkau ke seluruh desa, sehingga harus meminta bantuan ke Pemerintah Kabupaten.

“Kami tidak bisa melayani penyaluran sendiri karena semua desa di Girisubo mengalami kekeringan,” kata Camat Girisubo Jaka Wardaya kepada Harianjogja.com, Jumat (16/9/2016).

Advertisement

“Kami tidak bisa melayani penyaluran sendiri karena semua desa di Girisubo mengalami kekeringan,” kata Camat Girisubo Jaka Wardaya kepada Harianjogja.com, Jumat (16/9/2016).

Dia menjelaskan, untuk penyaluran air bersih dibagi menjadi dua, yakni penyaluran dilakukan secara mandiri oleh kecamatan dan bantuan dari Dinsosnakertrans Gunungkidul. Droping oleh kecamatan menyasar keempat desa meliputi Nglindur, Songbanyu, Pucung dan Jerukwudel. Sedang bantuan air bersih dari kabupaten difokuskan untuk pelayanan di Desa Balong, Jepitu, Karangngawen dan Tileng.

Jaka mengatakan, di daerahnya sebenarnya terdapat sumber air bersih di Pulejajar, Jepitu. Hanya saja, sampai sekarang sumber itu belum bisa dimaksimalkan. Sementara, untuk intalasi PDAM juga baru bisa dinikmati oleh warga yang tinggal di Dusun Banagung, Tileng.

Advertisement

Kondisi kekeringan juga terjadi di Kecamatan Rongkop. Menurut  Camat Rongkop Asis Budiarto, kebutuhan air bersih sudah mendesak bagi seluruh warga di wilayahnya, terutama yang tinggal di Desa Bohol dan Melikan. Ia mengatakan, selama ini kecamatan sudah berusaha melakukan droping namun belum mampu mengcover semua wilayah.

“Sehari hanya bisa lima tangki yang diberikan, jadi kami meminta bantuan ke pemkab,” kaatanya.

30 Tangki Air Bersih Disiapkan

Terpisah, Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Dwi Warna Widi Nugraha mengatakan, saat ini sudah ada lima kecamatan yang mengalami kekeringan. Lima wilayah tersebut meliputi Girisubo, Rongkop, Panggang, Ngawen dan Tepus.

Advertisement

“Kami siap memberikan bantuan. Jika di rata-rata, setiap harinya melakukan penyaluran sebanyak 30 tangki air bersih ke warga,” kata Dwi Warna.

Dia menjelaskan, meski sudah banyak yang melakukan permintaan. Namun hingga sekarang alokasi dana yang tersedia masih di bawah angka Rp50 juta. dengan jumlah ini, ia pun menyakini alokasi sebesar Rp650 juta untuk droping tahun ini mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun nanti.

“Kami meminta kepada daerah yang mengalami kekeringan melakukan pengajuan secara resmi dari desa atau kepala dusun sehingga bantuan bisa diberikan. Sebab tanpa surat itu, maka penyaluran tak bisa dilakukan,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif