Soloraya
Jumat, 16 September 2016 - 19:29 WIB

KECELAKAAN WONOGIRI : Kejar-Kejaran, Minibus Tabrak Pelajar di Nguntoronadi Wonogiri Hingga Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi bus dan sepeda motor yang terlibat kecelakaan di Papringan, Kulurejo, Nguntoronadi sekitar Jumat (16/9/2016), pukul 06.45 WIB. (Facebook/Fajar Nugraha)

Diduga kejar-kejaran dengan minibus lain, sebuah minibus menabrak pelajar di Nguntoronadi, Wonogiri. Pelajar itu tewas saat dibawa ke RS.

Solopos.com, WONOGIRI — Satu lagi nyawa pelajar melayang di jalanan. Sebuah kecelakaan yang terjadi di Nguntoronadi, Wonogiri, Jumat (16/9/2016) pagi, menyebabkan seorang pelajar yang mengendarai sepeda motor meninggal dunia dalam kejadian itu.

Advertisement

Kecelakaan tersebut terjadi di tanjakan Papringan, Kulurejo, Nguntoronadi, sekitar pukul 06.45 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan minibus AD 1699 AG dan sepeda motor Honda Karisma AD 6702 ZR. Minibus yang dikemudikan oleh Rudi Haryanto, 37, warga Ngadirojo menabrak sepeda motor Honda Karisma yang dikemudikan seorang pelajar bernama Alfian Ilham, 16, warga Kulurejo.

Alfian meninggal dunia akibat tabrakan itu. Menurut Kepala Desa Kulurejo, Aris Hartanto, korban adalah siswa SMK warga Ngropoh, Kulurejo, Nguntoronadi. Setelah tertabrak, korban sempat terseret sekitar 12 meter. Korban mengalami luka di bagian kepala dan meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit.

“Korban dari arah Tirtomoyo sudah pada jalur yang benar. Namun dari arah berlawanan ada dua minibus, sepertinya kejar-kejaran. Di tanjakan, saat mau menyalip, salah satu bus berjalan terlalu ke kanan sehingga menabrak korban,” kata dia. Menurut Aris, kecelakaan terjadi pada waktu jam sekolah.

Advertisement

Sementara itu, Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Reflie Rumondor, mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan kasus kecelakaan tersebut. Dia mengimbau kepada para orang tua agar memperhatikan keselamatan anaknya dengan tidak mengizinkan anak yang belum memiliki SIM untuk membawa kendaraan bermotor.

“Harus bersikap tegas demi keselamatan anak. Jika butuh alat transportasi, cari solusi yang lebih aman. Bisa dengan alat transportasi umum atau diantarkan,” kata dia kepada wartawan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif