Soloraya
Jumat, 16 September 2016 - 18:33 WIB

KECELAKAAN BOYOLALI : Kebut-Kebutan, Siswa SMP Banyudono Boyolali Tewas Sebelum Azan Jumat

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Seorang siswa SMP di Banyudono, Boyolali, tewas setelah kebut-kebutan tepat sebelum azan Jumat berkumandang.

Solopos.com, BOYOLALI — Petaka di jalan raya Boyolali kembali merenggut nyawa seorang pelajar. Kali ini korbannya adalah Arlando Apriyo Saputro, siswa kelas 1 SMPN 2 Banyudono, yang meregang nyawa, Jumat (16/9/2016). Bocah 12 tahun itu tewas setelah terlibat kebut-kebutan di jalan raya bersama teman-temanya sepulang sekolah.

Advertisement

“Nyawanya tak tertolong dalam perjalanan,” ujar Kanitlaka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Widodo, kepada Solopos.com, Jumat.

Insiden maut itu terjadi menjelang azan salat Jumat berkumandang. Sepulang sekolah, Arlando memacu sepeda motornya berpelat nomor AD 6142. Bersama sejumlah temannya, dia memacu sepeda motor ke arah timur dengan kecepatan cukup kencang.

Arlando sebenarnya bukan hendak keluyuran, namun ingin segera pulang ke rumahnya di Dukuh Gurung, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Begitu tiba di sebuah tikungan, persisnya di timur SMAN 1 Banyudono, teman-teman Arlando menginjak rem. Nahas bagi Arlando, dia tak kuasa mengendalikan motornya.

Advertisement

Kendaraannya langsung menghantam keras motor di depannya yang dikendarai Wawan Dwi Prasetyo, 13, dan Galih, 14. Saking kerasnya, tubuh Arlando terlempar ke aspal dan kepalanya membentur-bentur jalan raya. Darah segar pun mengalir dari kepalanya yang tak berpelindung helm itu. “Dugaan kami karena terkejut, korban tak mampu menguasi medan,” jelas Widodo.

Polisi segera mengevakuasi korban. Beruntung, kedua rekannya yang terlibat insiden maut itu tak menyusul rekannya dan hanya mengalami lecet kecil. “Kami sangat sayangkan, kenapa anak-anak remaja dibiarkan orang tua dan sekolah mengendarai motor. Apalagi mereka ini tak berhelm,” sesal Widodo.

Arlando adalah salah satu potret buram banyaknya remaja yang mati di jalan raya dengan sepeda motor. “Tolong, sayangilah anak-anak kita. Kalau memang masih di bawah umur, orang tua janganlah memberikan mereka sepeda motor,” ujar Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Banyudono, Aiptu Sugiharto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif