Jogja
Kamis, 15 September 2016 - 21:20 WIB

INFRASTRUKTUR BANTUL : Loh, Material Pembangunan Jalan Nogosari Kok Kurang?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Marsudi menunjukkan proyek perbaikan jalan di Dusun Nogosari II, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul yang sempat terhambat akibat material proyek kurang, Rabu (14/9/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Bantul berupa Jalan Nogosari diperbaiki

Harianjogja.com, BANTUL–Proyek pembangunan jalan di Dusun Nogosari II, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul sempat mandeg pengerjaannya. Hal itu ditengarai material proyek yang dijanjikan pemerintah desa tak sesuai dengan realisasinya.

Advertisement

Ketua Rukun Tetangga (RT) 6, Dusun Nogosari II, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, menduga adanya ketidakjujuran dari Pemdes mengenai alokasi dana proyek perbaikan jalan.

Sebelumnya Pemdes menjanjikan 600 karung semen untuk proyek perbaikan jalan. “Ternyata hanya dikirim 300 karung semen,” ujar Marsudi, Rabu (14/9/2016).

Advertisement

Sebelumnya Pemdes menjanjikan 600 karung semen untuk proyek perbaikan jalan. “Ternyata hanya dikirim 300 karung semen,” ujar Marsudi, Rabu (14/9/2016).

Setelah dikorfimasi oleh Marsudi, Pemdes melalui Pelaksana Pembangunan beralasan dana yang tersedia memang telah menipis, sehingga kemudian hanya dapat menyediakan 100 karung semen tambahan.

Pemdes mengatakan kekurangan 200 karung semen lainya tidak dapat diberikan karena terpotong pajak dan sebagian untuk ongkos tenaga kerja.

Advertisement


Pembangunan jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 3 meter itu direncanakan selesai pada 2016. Namun, pengerjaanya sempat terhambat akibat bahan baku terutama semen yang dibutuhkan kurang.

Akibatnya warga melakukan aksi protes ke kantor Desa Wukirsari untuk menagih sejumlah material yang telah dijanjikan sebelumnya.

Sedikinya 50 orang dari dua yang bersal dari RT 6 dan RT 7 mendatangi kantor desa pada Rabu (8/9/2016) siang. Mereka berhasil bertemu dengan  Pejabat Sementra (PJS) Kepala Desa Wukirsari, Ekomiyanto. Menurut penuturan Marsudi saat itu, Kepala Desa langsung menegur pelaksana pembangunan.

Advertisement

“Seharusnya kamu jujur sama rakyat, kalau dananya hanya cukup untuk membeli 300 karung semen, ya, bilang segitu,” kata Marsudi menirukan ucapan Ekomiyanto.

Setelah adanya protes dari warga, Pemdes memberikan sisa dana proyek pembangunan jalan senilai Rp24,2 juta langsung ke pada warga. Sebelumnya Pemdes hanya akan menyalurkan dalam bentuk material.

Bersambung halaman 3

Advertisement

Marsudi mengatakan dari dana tersebut kemudian proyek dilanjutkan kembali. “Kini kurang 50 meter lagi yang belum diperbaiki, warga melanjutkan bekerja memperbaiki jalan setiap malam bergiliran dari RT 6 dan RT 7,” ungkapnya.

Sementara itu secara terpisah PJS Kepala Desa Wukirsari, Ekomiyanto saat dimintai konfirmasi mengatakan kasus tersebut hanya sebuah kesalahpahaman, antara warga dan Pemdes. Dia meminta kepada pelaksana pembangunan untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

”Mungkin untuk sementara sudah terselesaikan, nanti kalau belum, ya, akan ada gejolak lagi. Saya menyerahkan semuanya kepada pelaksana pembangunan untuk menyelesaikan masalah tersebut,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif