SOLOPOS.COM - Logo Bigo Live. (Istimewa/Google Play)
Bigo Live bisa menjadi sarana mencari uang.
Solopos.com, SOLO – Di Indonesia, Bigo Live resmi meluncur sejak Juni 2016 lalu. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi sebagai viewer dan broadcaster. Viewer bisa menuliskan pesan maupun mengirim gift sebagai bentuk apresiasi. Nah, di sinilah letak tambang uang media sosial tersebut.
Lebih tepatnya ada dua cara menggali pendapatan dari Bigo Live. Pertama, menjadi akun official atau resmi dan melakukan siaran rutin. Lewat cara ini, broadcaster menerima gaji dari Bigo Live. Namun tak semua orang bisa menjadi official. Mereka harus mengikuti seleksi dengan persyaratan yang tidak gampang.
Sedangkan cara kedua bisa dilakukan siapa saja. Pemilik akun Bigo Live bisa melakukan siaran langsung kemudian mereka mendapatkan virtual gift di sela-sela live-nya. Gift dapat berupa cincin, boneka teddy bear, bunga, sepeda motor hingga supercar. Masing-masing virtual gift memiliki nilai diamond tersendiri, diantaranya bunga senilai 1 diamond, cincin senilai 10 diamond, dan yang paling mahal adalah supercar senilai 3.000 diamond.
Nilai tiga diamond setara dengan 10 beans. Beans tersebut bisa dikonversikan menjadi uang dimana setiap 210 beans senilai US$ 1. Untuk dapat menukarkan beans menjadi uang, broadcaster harus memiliki minimal 6.700 beans atau setara US$ 32. Virtual gift tersebut tidak gratis lantaran pengguna harus membelinya lewat aplikasi pembayaran virtual, seperti Google Wallet.
Pengguna yang membeli diamond senilai US$ 1 akan menerima 42 diamond. Dari sinilai para broadcaster menangguk rupiah. Mereka bisa mengumpulkan ribuan beans setiap kali siaran. Padahal frekuensinya tidak dibatasi sehingga mereka bisa berkali-kali siaran. Makin banyak beans yang terkumpul, tentu makin banyak pula pendapatannya.