News
Rabu, 14 September 2016 - 20:00 WIB

Ditanya Senjata, Sutradara Azrax Curhat Soal Gatot yang Tak Profesional

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gatot Brajamusti (Youtube)

Sutradara Azrax mengeluhkan soal Gatot Brajamusti yang tak profesional.

Solopos.com, JAKARTA — Sutradara film Azrax yang dipanggil oleh penyidik Direktorat Resmob Polda Metro Jaya terkait kepemilikan senjata Gatot Brajamusti menyebutkan bahwa Gatot adalah sosok yang tidak profesional. Selain itu, dia menyebut film tersebut sebagai film gagal.

Advertisement

Dedi mengeluh terkait ketidakdisiplinan Gatot selama proses produksi film. Misalnya, Gatot kerap daatng terlambat dan mengeluh capek. “Susah disiplin. Tidak disiplinnya sangat berat. Syuting ada banyak action, kemudian baru satu shoot udah capek,” keluhnya, Rabu (14/9/2016).

Dedi menyampaikan hal ini ketika ditanyai terkait penggunaan senjata dalam film Azrax di mana dia terlibat sebagai sutradara. Namun, keputusannya untuk menyanggupi permintaan menjadi sutradara berujung kekecewaannya.

Dedi yang mendatangi Polda Metro Jaya rencananya ditanyai 26 pertanyaan terkait kepemilikan senjata Gatot dan penggunaan senjata tersebut dalam film Azrax. Sebelumnya, dia menyebut film yang pernah dia arahkan tersebut sebagai film busuk. Bahkan, Dedi mengaku menyesal sudah terlibat dalam produksi film itu.

Advertisement

Menurutnya, film tersebut adalah sebuah film gagal yang membuatnya merasa gagal karena proses produksi yan berlarut-larut akibat ketidakdisiplinan para pemain. “Itu film busuk. Walau saya sutradara, saya bilang itu film jelek kan gapapa,” katanya, Rabu (14/9/2016).
Dedi merasa kesal karena para pemain kerap tidak tepat waktu.

“Janji datang pukul 08.00 WIB, tapi datangnya pukul 03.00 [15.00 WIB], mau jadi apa itu film. Mestinya adegan bertiga, yang datang cuma dua. Itu bikin ill feel,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif