Soloraya
Selasa, 13 September 2016 - 20:40 WIB

Bocah Pesilat Sukoharjo Menderita Tumor Mata Ganas, Fandi Peduli Mengalir

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suharno, 44, Dukuh Menjing RT 003/RW 009, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, memangku anaknya Fifandia Arif Arohman, 10, di rumahnya, Kamis (1/9/2016). Fifandia diduga mengidap tumor mata namun belum bisa diobati karena ketiadaan biaya. (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Bocah pesilat Sukoharjo, Fandi butuh uluran tangan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Fifandia Arif Arohman, 10, yang akrab dipanggil Fandi, warga Dukuh Menjing RT 003/RW 009, Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo telah menjalani opname di RS Dr Sardjito, Yogyakarta.

Advertisement

Fandi sebelumnya merupakan anak yang aktif. Ia biasa ikut latihan silat inkai di Makodim 0726/Sukoharjo. Fandi menjalani perawatan intensif di ruang sterilisasi sejak Selasa (6/9/2016) karena menderita tumor ganas.

Ayah kandung Fandi, Suharno dihubungi Solopos.com, Jumat (9/9/2016) mengatakan Fandi ditangani oleh empat dokter yaitu dokter mata, dokter syaraf, dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dan dokter bedah. (Bocah Pesilat Idap Tumor Mata)

Advertisement

Ayah kandung Fandi, Suharno dihubungi Solopos.com, Jumat (9/9/2016) mengatakan Fandi ditangani oleh empat dokter yaitu dokter mata, dokter syaraf, dokter Telinga Hidung Tenggorokan (THT) dan dokter bedah. (Bocah Pesilat Idap Tumor Mata)

“Hari ini [Jumat] Fandi menjalani pengambilan sumsum tulang belakang untuk selanjutkan dicek ke laboratorium. Pengecekan sumsum tulang belakang untuk mengetahui apakah tumor sudah berkembang ke tulang belakang atau belum,” katanya.

Bantuan

Advertisement

Dia menjelaskan perawatan Fandi sudah menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Kartu BPJS sudah bisa digunakan dengan lancar. Fandi sudah menjalani opname sejak Selasa [6/9] dan diperkirakan lama karena hasil pengecekan awal tumor yang diderita Fandi masuk kategori ganas. Kami perkirakan sekitar sebulan.”

Lebih lanjut Suharno menyatakan sebelum opname keluarga menempati rumah kontrakan di sekitar RS Dr Sardjito Yogyakarta. Sebelum opname Fandi menjalani pemeriksaan dari poliklinik satu ke poliklinik yang lain. Terpisah, Ketua DPD KNPI Sukoharjo, Dina Sri Prihartini di Gedung DPRD Sukoharjo menyatakan program KNPI Peduli Fandi masih dibuka.

Menurutnya donasi tersebut akan diserahkan kepada keluarga Fandi sepulang dari perawatannya di RS dr Sardjito. “Sampai sekarang sudah terkumpul donasi senilai Rp4 jutaan. Rekening KNPI Peduli Fandi masih dibuka sehingga bagi dermawan yang ingin berdonasi silahkan dititipkan ke KNPI.”

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, manajemen PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk menyalurkan bantuan kepada penderita tumor mata, Fandi dan kakaknya, Muhammad Aldi Suharno. Bantuan kepada keduanya berbeda.

Fandi dibantu dalam pembiayaan selama di Yogyakarta sedangkan Aldi dibantu beasiswa pendidikan dan diberi kesempatan menjadi karyawan Sritek seusai lulus sekolah. Aldi sendiri saat ini masih duduk ke bangku kelas 2 salah satu SMK di Sukoharjo.

Manajer HRD PT Sritex, Sukoharjo, Sri Saptono Basuki, menjelaskan bantuan diambilkan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR). Sedangkan sukarelawan Fandi Peduli yang juga guru MIN Mulur, Kecamatan Bendosari, Sidik Paripurno mengatakan bantuan senilai Rp32 juta sudah ditransfer ke rekening keluarga Fandi.

Advertisement

Selain bantuan dari Sritex dan MIN, bantuan kemanusiaan mengalir dari guru, masyarakat, organisasi maupun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.

Ketua LPM Gayam, Samto Widagdo didampingi tokoh masyarakat Gayam, Bambang Margono, Sabtu, menyerahkan bantuan kemanusiaan senilai Rp1.250.000.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif