Jogja
Senin, 12 September 2016 - 06:20 WIB

PEMBANGUNAN GUNUNGKIDUL : 60 % Dibiayai Masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja mulai membangun gapura dan pagar di sisi barat gedung DPRD di Jalan Brigjen Katamso, Wonosari, Rabu (27/4/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan di Gunungkidul mendapatkan dukungan dari masyarakat

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Masyarakat di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta, terlibat aktif dalam pembangunan sarana infrastruktur di daerah tersebut dengan memberikan dukungan mencapai 60% dari total alokasi pembangunan infrastruktur.

Advertisement

“Secara aktif masyarakat Gunungkidul ikut memberikan dukungan dana dan tenaga dengan nilai mencapai 60 persen dari anggaran pembangunan infrastruktur di daerah ini,” kata Kabid Pemerintahan, Sosial dan Budaya Bappeda Kabupaten Gunungkidul, Prianta Madya, Minggu (10/9/2016).

Menurut dia, keterlibatan masyarakat Gunungkidul dalam pembangunan khususnya infrastruktur, terjadi karena adanya warisan sosial dan budaya masyarakat dalam bergotong royong serta bekerja keras.

Advertisement

Menurut dia, keterlibatan masyarakat Gunungkidul dalam pembangunan khususnya infrastruktur, terjadi karena adanya warisan sosial dan budaya masyarakat dalam bergotong royong serta bekerja keras.

Sehingga, katanya, masyarakat terbiasa saling membantu, apalagi untuk keperluan transportasi warga.

Itu sebab, kata dia, dalam pembangunan daerah Gunungkidul, keterlibatan masyarakat dilakukan secara mayoritas.

Advertisement

Bersambung halaman 2

Masyarakat saling memberikan iuran secara sukarela dan memberikan tenaganya untuk saling membangun, bahkan bantuan masyarakat mencapai 60% untuk pembangunan infrastruktur di Gunungkidul.

Advertisement

Sedangkan pemerintah daerah hanya mampu membantu sebesar 40%. Semuanya dikerjakan oleh masyarakat sendiri secara swadaya sehingga masyarakat bisa menikmati hasil kerja mereka yang saling mendukung.

Intinya, tambah dia, peran masyarakat dalam pembangunan desa sangat signifikan. Sebab pemberdayaan masyarakat mengambil bagian secara optimal.

“Pemerintah daerah tidak bisa menutup mata melihat keterlibatan masyarakat secara aktif seperti ini,” kata Prianta, seperti dikutip dari Antara.

Advertisement

Karena itu, jelas dia, pemerintah daerah berperan menjaga nilai-nilai budaya dan sosial yang kuat seperti ini, yaitu dengan menggaransi perilaku masyarakat ini agar tidak luntur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif