Soloraya
Senin, 12 September 2016 - 18:30 WIB

MIRAS MAUT : 2 Warga Ngemplak Boyolali Tewas Diduga Karena Miras

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi minuman keras (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Miras maut kembali menelan korban.

Solopos.com, BOYOLALI — Dua pemuda Manggung, Ngemplak Boyolali tewas diduga setelah menenggak minuman keras (miras) palsu alias KW di tempat karaoke di Nusukan, Banjarsari Solo. Polsek ngemplak Boyolali, Minggu (11/9/2016) malam langsung menggelar razia miras dengan sasaran warung-warung di Desa Manggung Ngemplak.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, dua korban tewas yakni Radjimin, 35 dan Aditya, 25. Mereka tewas tak berselang lama. Mereka menenggak miras bersama teman-temannya pada Jumat (8/9/2016) di sebuah tempat karaoke di kawasan Nusukan Banjarsari Solo. Salah seorang korban dilarikan ke RS Panti Waluyo, Solo, Jumat malam. Namun nyawanya tak tertolong pada malam itu juga.

Sementara salah seorang korban tewas lainnya mengembuskan napas terakhir di rumahnya, Sabtu (9/9) pagi. “Keluarga korban tertutup saat dimintai keterangan. Karena itu kan aib, jadi agak sulit memberikan keterangan,” papar Kanitreskrim Polsek Ngemplak, Ipda Basori, kepada Solopos.com, Senin (12/9).

Basori mengatakan belum diketahui persis jenis miras yang ditenggak kedua korban. Dugaan sementara, kedua korban menenggak miras palsu. Miras palsu biasanya berupa cairan ramuan dengan beberapa jenis bahan tertentu lalu dimasukkan ke botol-botol miras terkenal buatan luar negeri yang telah kosong. Ramuan miras ini biasanya warna dan aromanya dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

Advertisement

 

Harga miras palsu ini relatif lebih murah. “Tahu-tahu korban ini pulang sempoyongan dan merasakan sakit. Esoknya diketahui meninggal. Satunya dilarikan ke RS, tapi tak tertolong juga,” ujarnya.

Basori juga belum bisa memastikan apakah kedua korban tewas karena miras oplosan.

Advertisement

Meski tak ada laporan dari pihak keluarga ke polisi, namun polisi terus menyelidiki kasus ini. Selain itu, polisi juga menggelar razia di desa asal kedua korban meregang nyawa.

“Kami menyita beberapa botol miras di warung-warung. Saya sendiri heran, Kecamatan Ngemplak ini paling rajin menggelar razia miras, tapi tetap saja ada. Mereka kalau mabuk ke luar Ngemplak,” terangnya.

Terpisah, Kapolsek Ngemplak, AKP Ahmad Nadiri, mengatakan kedua korban berdasarkan catatan kepolisian memang dikenal gemar mabuk. Saat menenggak miras di Nusukan, Solo, kata dia, kedua korban juga bersama teman-temannya. “Hasil pemeriksaan dari rumah sakit, korban datang dengan bau alkohol,” katanya.

Nadiri mengingatkan agar warga tak main main dengan miras. Pihaknya meminta warga agar lekas melapor polisi jika menemukan aktivitas miras di sekitarnya. “Apalagi miras oplosan ini sudah kerap merenggut nyawa. Kami akan tindak tegas orang yang mabuk-mabukkan,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif