Soloraya
Senin, 12 September 2016 - 12:45 WIB

IDUL ADHA 2016 : Jumlah Hewan Kurban di Karanganyar Bertambah Ratusan Ekor

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi hewan kurban (JIBI/Solopos/Dok.)

Idul Adha 2016 kali ini jumlah hewan kurban di Karanganyar bertambah ratusan ekor.

Solopos.com, KARANGANYAR-Jumlah hewan kurban baik sapi atau kambing di Kabupaten Karanganyar, meningkat signifikan tahun ini.

Advertisement

Hingga Minggu (11/9/2016) malam tercatat hewan kurban di Bumi Intanpari terdiri 4.321 sapi, dan 9.021 kambing. Dibandingkan 2015, jumlah sapi kurban bertambah 113 ekor, dan kambing bertambah 514 ekor.

Data tersebut diperoleh Solopos.com dari Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Senin (12/9/2016). Tapi jumlah hewan kurban yang disembelih pada hari Idul Adha diyakini lebih banyak.

Advertisement

Data tersebut diperoleh Solopos.com dari Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Senin (12/9/2016). Tapi jumlah hewan kurban yang disembelih pada hari Idul Adha diyakini lebih banyak.

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, mengatakan peningkatan jumlah hewan kurban disebabkan beberapa faktor. Salah satunya peningkatan kesadaran kaum muslim.
Selain itu bisa juga karena peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Alhamdulillah hewan kurban bertambah. Dengan begini semakin banyak masyarakat yang mendapatkan daging kurban,” kata dia.

Advertisement

Salah satunya tempat penyembelihan kurban di Masjid Agung Karanganyar. Hewan kurban di tempat ini empat sapi, dan dua kambing, salah duanya dari Bupati dan Wabup Karanganyar.
Petugas kesehatan hewan Disnakkan mengecek satu per satu organ dalam hewan kurban. Tapi hingga seluruh hewan kurban disembelih tak ditemukan adanya penyakit di dalamnya.

Kepala Disnakkan Karanganyar, Sumijarto, saat ditemui Solopos.com mengatakan penyakit yang sering didapati yaitu cacing hati. “Untuk hewan kurban di Masjid Agung sehat-sehat,” tutur dia.

Sementara, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Karanganyar mengeluarkan surat edaran (SE) imbauan supaya panitia penyembelihan kurban tak menggunakan kantong plastik konvensional.
Sebab kantong plastik konvensional sulit diurai oleh tanah. BLH mengimbau panitia kurban tak menggunakan kantong kresek hitam hasil daur ulang karena mengandung bahan pewarna.

Advertisement

Zat tersebut bisa memicu penyakit kanker. BLH mengimbau daging kurban dimasukkan plastik transparan, besek, kardus, dan sejenisnya, yang lebih sehat, dan mudah diurai oleh tanah.
SE ditujukan kepala dinas/badan/kantor di Karanganyar, camat se-Kabupaten Karanganyar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karanganyar, serta para takmir masjid di Bumi Intanpari.

Pantauan Solopos.com, SE belum efektif. Sebab masih banyak panitia penyembelihan hewan yang menggunakan kantong plastik konvensional. Alasannya mereka belum tahu adanya SE.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif