Soloraya
Minggu, 11 September 2016 - 21:30 WIB

Ruwetnya Lalu Lintas Persimpangan Ngadirojo Wonogiri Bertahun-Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua bus lokal jurusan antarkecamatan ngetem di dekat persimpangan Ngadirojo, Wonogiri, saat lampu rambu lalu lintas menyala hijau, akhir pekan lalu. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Lalu lintas dekat persimpangan Ngadirojo Wonogiri selalu ruwet setiap hari.

Solopos.com, WONOGIRI — Gangguan lalu lintas disebabkan banyaknya bus kecil ngetem di dekat persimpangan Ngadirojo, Wonogiri ber-traffic light yang terjadi sejak bertahun-tahun, hingga kini belum terselesaikan. Bus-bus lokal jurusan antarkecamatan itu tetap nekat ngetem berdalih untuk mendapatkan penumpang.

Advertisement

Pantauan Solopos.com akhir pekan lalu, dua hingga tiga unit bus kecil ngetem di jalan Wonogiri-Purwantoro sisi utara lajur kiri tepat sebelum traffic light. Bus-bus itu datang dari barat. Bus tetap diam di tempat meski lampu rambu lalu lintas menyala hijau. Alhasil, kendaraan yang berada di belakang bus tak bisa melaju.

Menghadapi kondisi itu banyak sopir atau pengendara yang membunyikan klakson meminta bus melaju. Namun, sopir bus tak bergeming. Kondisi tersebut terjadi hingga lampu rambu menyala merah. Ketika lampu rambu menyala hijau untuk kali kedua bus baru melaju. Bus yang ngetem datang silih berganti.

Bus yang ngetem menyita lebar jalan lebih dari 1 meter. Padahal lebar jalan sisi utara tersebut hanya sekitar 5 meter. Pada sisi lain, jalan padat kendaraan. Sisi utara jalan terdapat pasar. Bus yang ngetem mencari penumpang yang keluar dari pasar. Di tepi jalan sisi utara terdapat tiga rambu dilarang setop atau berhenti. Setiap rambu terdapat keterangan aturan 50 meter di sekitar rambu.

Advertisement

Hal itu berarti kendaraan dilarang berhenti sepanjang 50 meter di sekitar rambu. Namun, bus tak pernah menghiraukan rambu tersebut. Bahkan, tak jarang para sopir bus menghentikan busnya tepat di depan rambu.

Pemilik salon kecantikan tak jauh dari lokasi, Ning, mengatakan kondisi tersebut terjadi sejak bertahun-tahun. Bus-bus kecil itu tak ngetem jika diatur polisi atau Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Masalahnya, petugas siaga di lokasi hanya saat tertentu, seperti saat menjelang dan setelah Lebaran. “Arus lalu lintas di sini [persimpangan Ngadirojo] tersendat setiap hari. Busnya ngeyel enggak mau jalan,” ucap perempuan paruh baya itu.

Pengendara asal Wonogiri, Leo, merasa kesal setiap melintas jalan utama di Ngadirojo. Sebab, arus lalu lintas selalu tersendat. Menurut dia penyebabnya bus kecil yang ngetem di tepi jalan. Tak sekadar membuat arus lalu lintas tersendat, tetapi juga menyebabkan kecelakaan.

Advertisement

Kendaraan yang mengalami kecelakaan biasanya kendaraan yang terjebak macet karena berada di belakang bus yang ngetem saat lampu rambu lalu lintas menyala hijau. Kendaraan lalu mengambil jalan ke kanan agar bisa melaju. Saat itu lah kendaraan kadang terseruduk kendaraan yang melaju dari barat.

Salah satu sopir bus yang ngetem, Siswo, menyadari tindakannya itu melanggar aturan dan menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Dia mengaku terpaksa ngetem untuk mencari penumpang. Siswo menganggap hal itu sudah biasa.

“Paling [ngetem] hanya 5 menit. Bisanya cari penumpang ya di sini [dekat persimpangan]. Tidak ada lokasi lain buat ngetem,” kata lelaki itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif