Iduladha 2016, warga diimbau tidak menggunakan plastik daur ulang untuk bungkus daging
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul mengimbau kepada para panitia penyembelihan hewan kurban di Gunungkidul agar tidak menggunakan kantong plastik hitam daur ulang. Hal tersebut ditegaskan karena dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
“Dalam mengemas atau membungkus daging kurban diharapkan menghindari plastik hitam, kami sudah sosialisasikan ke masyarakat panitia kurban,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian, Sabtu (10/9/2016).
Ia mengatakan bahwa plastik hitam daur ulang diolah dari berbagai macam plastik yang tidak diketahui asal-usul penggunaan sebelumnya dengan menggunakan bahan kimia. Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan efek yang tidak baik pada daging yang selanjutnya akan dikonsumsi oleh manusia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa dalam setiap unsur daging memiliki kandungan lemak yang dapat menyerap bebauan dan rasa yang terdapat disekitarnya. Apabila kemasan yang digunakan untuk membungkus daging yang berupa plastik daur ulang yang mengandung bahan kimia berbahaya dikhawatirkan dapat merubah kualitas daging itu sendiri.
“Elastisitasnya sangat berbeda dengan plastik bening yang masih bagus. Plastik hitam daur ulang mudah sekali untuk sobek dan baunya sangat menyengat,” jelas Krisna.
Koordinator Tim Pemantau Hewan Qurban, drh. Retno mengharapkan panitia kurban menggunakan plastik bening, atau apabila terpaksa menggunakan plastik hitam harus melapisinya dengan daun jati atau daun pisang.
“Yang penting daging tidak kontak langsung dengan kantong plastik daur ulang,” kata dia.