SOLOPOS.COM - Serangan 11 September 2001 di kompleks gedung World Trade Center (WTC), New York City. (JIBI/Solopos/Reuters)
Foto-foto ikonik serangan 11 September 2001 di kompleks gedung WTC, New York, menjadi bagian dari sejarah kelam terorisme di dunia.
Solopos.com, SOLO — Tepat 15 tahun lalu, serangan 11 September 2001 atau 9/11 mengguncang ikon jantung ekonomi Amerika Serikat (AS). Serangan yang membunuh 2.996 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang lainnya itu memicu operasi perburuan kelompok Al Qaeda dan jaringannya di seluruh dunia.
Data yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber menunjukkan, kerugian materiil akibat serangan ini mencapai US$3 triliun, termasuk kerusakan infrastruktur mencapai US$10 miliar. Serangan dimulai saat empat pesawat penumpang milik United Airlines and American Airlines yang berangkat dari kawasan timur laut AS, dibajak oleh 19 anggota Al Qaeda.
Dua pesawat, yaitu American Airlines Flight 11 dan United Airlines Flight 175, masing-masing menabrak menara utara dan selatan kompleks World Trade Center (WTC), New York City.
#gallery-1 { margin: auto; } #gallery-1 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-1 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-1 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
Dalam waktu 1 jam 42 menit, menara kembar 110 lantai itu hancur. Puing-puingnya berhamburan bersama dengan api ledakan dan ikut meruntuhkan bangunan-bangunan lain di kompleks WTC. Tercatat 10 bangunan besar lainnya di sekitar WTC juga rusak akibat ledakan itu.
Sedangkan pesawat ketiga, yaitu American Airlines Flight 77, menabrakkan diri ke gedung Pentagon, markas Departemen Pertahanan AS di Arlington County, Virginia. Sedangkan pesawat keempat, United Airlines Flight 93, yang semula akan menyerang Washington DC, jatuh di Stonycreek Township, dekat Shanksville, Pennsylvania. Di dalam pesawat, para penumpang mencoba mencegah aksi pembajak itu.
Serangan 9/11 diduga dilakukan oleh Al Qaeda. Kelompok pimpinan Osama Bin Laden ini membantah terlibat, namun mengaku bertanggungjawab atas serangan itu. AS merespons serangan itu dengan mengirim pasukan ke Afganistan untuk menyerbu Taliban yang diduga menyembunyikan Al Qaeda. Perburuan Osama sendiri baru berakhir pada 2011 saat tim SEAL membunuhnya pada Mei di Pakistan.