Jatim
Minggu, 11 September 2016 - 15:05 WIB

BENCANA ALAM PACITAN : Hujan Sehari, Air Rendam Pemukiman dan Sawah di Pacitan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melewati tebing di jalan lingkar selatan di Kecamatan Kebonagung yang longsor setelah diguyur hujan. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana alam Pacitan, hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Pacitan membuat sejumlah perkampungan dan areal persawahan tergenang air.

Madiunpos.com, PACITAN — Hujan yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Pacitan sejak Jumat hingga Sabtu (9-10/9/2016) menyebabkan ratusan hektare lahan persawahan terendam banjir. Selain itu, puluhan rumah pun tergenang air hingga selutut orang dewasa.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di sejumlah desa di Pacitan, Sabtu, ratusan hektare areal persawahan terendam air hingga setinggi 70 cm. Sebagian tanaman padi yang masih berumur dua pekan terendam air. Selain itu, sejumlah warga pun terlihat membersihkan rumah mereka setelah direndam air setinggi lutut orang dewasa.

Pengendara sepeda motor melewati tebing di jalan lingkar selatan di Kecamatan Kebonagung yang longsor setelah diguyur hujan. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Seorang warga di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, Sodiman, mengatakan hujan deras yang mengguyur sejak Jumat hingga Sabtu pagi membuat air di sungai meluap. Akibatnya, rumah warga di Desa Sirnoboyo tergenang air dan areal persawahan juga tergenang air.

Advertisement

“Kalau di permukiman warga, airnya sampai selutut orang dewasa. Tapi setelah hujan reda, air sudah berangsur-angsur surut,” jelas dia.

Dia menyampaikan selain menggenangi rumahnya, air juga menggenangi areal persawahan yang telah ditanami padi. Saat ini usia padi miliknya sekitar 40 hari, sehingga bisa bertahan dari genangan air.

Namun, ada puluhan hektare sawah di desanya yang terpaksa rusak karena genangan air tersebut. umumnya tanaman padi yang rusak berusia masih belasan hari. Sehingga padi tersebut terendam dan bisa membusuk.

Advertisement

Selain berdampak pada banjir, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi Sabtu lalu juga membuat di sejumlah titik terjadi longsor. Salah satunya di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kecamatan Kebonagung, ada sejumlah bukit di samping jalan yang longsor. Material tanah dan batu juga sempat berserakan di badan jalan. Warga setempat kemudian membersihkan supaya tidak mengganggu arus lalu lintas di wilayah tersebut.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Ratna Budiono, mengatakan hujan diprediksi akan terus mengguyur wilayah Pacitan hingga Oktober. Hal ini merupakan dampak badai La Nina yang terjadi di pantai selatan Jawa.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah selatan Jawa akan mengalami hujan dengan intensitas rendah dan tinggi. “Dampak badai La Nina sangat terasa di Pacitan. Suhu panas di Samudera Hindia mempengaruhi pembentukan awan dan berubah menjadi air hujan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif