SOLOPOS.COM - Nama Piala Soeratin disepakati diganti menjadi Piala U-18 Jateng. Ist/dok
Piala Soeratin U-17 DIY 2016 telah mempertemukan antara PSS U-17 melawan PSIM U-17.
Harianjogja.com, SLEMAN — Asisten Pelatih PSIM Jogja U-17 Atar El Barca mengakui kekalahan 4-0 dari PSS Sleman U-17 pada Piala Soeratin DIY, di Lapangan Yonif 403 Kentungan, Jumat (9/9/2016) sore tidak hanya dipengaruhi faktor teknis. Akan tetapi kekalahan yang dialami oleh PSIM U-17 juga disebabkan oleh faktor nonteknis.
Ketidakjelasan penentuan venue oleh panpel pertandingan, dinilai Atar sangat berpengaruh pada mental dan psikis para pemainnya.
“Wajar kan mas. Usia mereka yang masih muda, jelas labil kalau harus diperlakukan seperti ini,” kata Atar usai pertandingan.
Ia mengungkapkan, sejatinya laga direncanakan diundur dari Senin (5/9/2016) menjadi Rabu (7/9/2016) dari lapangan TGP Sleman ke Stadion Sasana Krida kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU). Namun, dengan alasan penolakan atas pengajuan izin penggunaan stadion, laga itu pun akhirnya kembali diundur tanggal 9 September. Saat hari pelaksanaan pertandingan, secara mendadak pihak pengelola kembali mencabut izinnya.
“Akhirnya digeser lagi ke sini. Itu pun kami diberitahu sekitar pukul 14.30 WIB,” keluh Atar.
Terpisah, Direktur Kompetisi dan Pertandingan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY Edijanto mengatakan keputusan penggeseran venue pertandingan itu memang sangat mendadak. Diakuinya, pihak Panpel baru mengetahui kabar pencabutan itu sekitar pukul 10.00 WIB.
Adapun empat gol yang dicetak oleh PSS U-17 ke gawang PSIM U-17 masing-masing dicetak oleh Tata Gustafiah di menit ke-15, Amal Dani di menit ke-39, serta dua gol dari Dimas Reda di menit ke-41 dan ke-60.