SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tempat Sampah (Dok/JIBI/Solopos)
Untuk mengelola sampah dan limbah pihak sekolah membuat kelompok kerja (pokja).
Harianjogja.com, SLEMAN– Melihat kondisi tempat pembuangan sampah di sekolah sudah melebihi kapasitas, membuat pihak SMA N 1 Seyegan melakukan sebuah inovasi baru dalam pengelolaan sampah dan limbah.
Kepala Sekolah SMA N 1 Seyegan, Samijo mengatakan untuk mengelola sampah dan limbah tersebut pihak sekolah membuat kelompok kerja (pokja) yang langsung ditangani oleh siswa, guru, karyawan di SMA N 1 Seyegan.
Ia mengatakan pokja limbah dan sampah tersebut bertanggungjawab atas pengelolaan dari pemisahan sampah, pemanfaatan sampah, dan pembuangan akhir sampah dan limbah sekolah.
“Jadi bukan hanya sampah, tetapi termasuk limbah. Pengelolaan seperti aliran bekas air wudhu atau limbah dari MCK juga dilakukan pengelolaan dengan benar oleh pokja ini,” kata Samijo.
Dikatakannya, untuk pengelolaan sampah pengelola pokja yang sudah terjadwal memiliki tanggung jawab untuk memilah sampah dengan menyediakan tiga tempat untuk sampah yakni sampah plastik kertas, sampah basah, dan sampah daun dan sisa makanan.
Lalu setelah dilakukan pemisahan, pengelola pokja akan melakukan daur ulang dari sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Bagi sampah kertas dan plastik oleh siswa dan pengelola pokja akan di daur ulang dijadikan kerajinan tangan seperti tempat tisu, tas belanja, dan tempat pensil.
“Sementara untuk sampah daun akan didaur ulang menjadi pupuk organik,” ujar dia.
Dengan melakukan pengelolaan sampah dan limbah tersebut, selain lingkungan sekolah menjadi lebih bersih juga ada sisi positif lain yakni siswa mendapat pelatihan keterampilan dari mengelola sampah dan limbah tersebut.