Jogja
Jumat, 9 September 2016 - 13:55 WIB

Wanita Tani Dusun Kalongan Punya Rumah Pengolahan Pisang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo dan Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Operation Manager PT. Pertamina Agus Mashud S Asngari saat meresmikan Rumah Produksi Unit Pengolahan Pisang di Dusun Kalongan, Maguwoharjo, Depok, Kamis (8/9/2016). (Foto istimewa)

Wanita tani di Dusun Kalongan Maguwoharjo Sleman memiliki rumah pengolahan pisang

Harianjogja.com, SLEMAN– Rumah Produksi Unit Pengolahan Pisang  di Dusun Kalongan, Maguwoharjo, Depok diresmikan, Kamis (8/9/2016). Tempat pengolahan pisang tersebut dibudidayakan oleh Forum Komunikasi Kelompok Tani Wanita (KTW) Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Advertisement

Ketua KWT Kartini Diana Lintati mengatakan, rumah produksi pisang tersebut merupakan program bantuan yang diberikan oleh Divisi Corporate Social Responsibility (CSR) PT.Pertamina.

Rumah produksi pengolahan pisang tersebut merupakan yang pertama berdiri di wilayah tersebut. KWT Kartini sebagai salah satu dari 16 anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Maguwoharjo ikut mengelola rumah produksi ini.

Advertisement

Rumah produksi pengolahan pisang tersebut merupakan yang pertama berdiri di wilayah tersebut. KWT Kartini sebagai salah satu dari 16 anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Maguwoharjo ikut mengelola rumah produksi ini.

“Awalnya, Dusun Kalongan mendapatkan 1500 bibit pisang yang dibagikan kepada warga dan satu unit green house untuk rumah pembibitan. Ada juga bantuan modal kerja dari Pertamina,” ucapnya di sela-sela peresmian.

Dia menjelaskan, bantuan tersebut menjadikan produktifitas pertanian pisang di daerahnya tumbuh baik. Mulai dari pembibitan, budidaya, pengolahan, hingga pemasaran.

Advertisement

Aneka olah buah pisang di Dusun Kalongan sendiri, lanjut Diana, beraneka macam. Mulai es krim kulit pisang, cavendish, brownis, grubi pisang kepok, kripik pisang, dan tepung pisang.

Selama budidaya pisang, kata Diana, para petani mendapatkan pelatihan dari Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Sleman dan Pertamina. Pelatihan yang diberikan mulai manajemen, budidaya, pengolahan,packing, sanitasi dan higienis serta pengurusan izin pangan industri rumah tangga (PIRT).

“Sampai saat ini KWT yang kami kelola mempunyai bidang usaha yaitu budidaya pisang, sarana produksi, simpan pinjam, dan pengolahan pisang,” jelas Diana.

Advertisement

Sementara itu, Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Operation Manager PT. Pertamina Agus Mashud S Asngari menilai potensi besar sektor pertanian di Maguwoharjo perlu terus mendapat pendampingan. Menurutnya, saat ini cukup susah menemukan kelompok tani yang bersemangat dan berupaya memajukan pertanian didaerahnya.

Di Kalongan, katanya, Pertamina melakukan pendampingan selama tiga tahun. Dia berharap daerah tersebut ke depan bisa menjadi desa wisata pisang dengan output baik aneka makan olahan maupun buah pisang segar.

“Di Kalongan ini, pertanian yang digerakkan terdiri dari holticultura dan tanaman pangan. Kami melalui CSR fokus melakukan pendampingan pada pertanian buah pisang saja,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif