Jateng
Jumat, 9 September 2016 - 15:50 WIB

PERTANIAN SEMARANG : Di Semarang, Keong Mas Jadi Pupuk Tanaman…

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemupukan tanaman pertanian. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertanian Semarang memanfaatkan hama keong mas menjadi pupuk organik yang membuat subur tanaman.

Semarangpos.com, SEMARANG — Kelompok petani di Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengolah hewan keong mas (Pomacea canaliculata) yang selama ini dikenal sebagai hama menjadi pupuk organik.

Advertisement

“Dari sisi teknis, pupuk keong mas ini lebih praktis dan ringan. Kami sudah membandingkan hasilnya dengan pupuk kimia yang biasa digunakan,” kata salah seorang petani Samino, di Semarang, Kamis (8/9/2016).

Ia menyebutkan hasil panen jagung yang biasanya menggunakan pupuk kimia hanya sekitar 60 ton/ha, bisa meningkat menjadi 70 ton/ha setelah menggunakan pupuk dari siput air tawar tersebut.

Advertisement

Ia menyebutkan hasil panen jagung yang biasanya menggunakan pupuk kimia hanya sekitar 60 ton/ha, bisa meningkat menjadi 70 ton/ha setelah menggunakan pupuk dari siput air tawar tersebut.

Proses pembuatan pupuk dari hama keong mas, lanjut dia, sangat mudah dan jelas ramah terhadap lingkungan karena bersifat organi k dibandingkan dengan pupuk kimia yang berdampak negatif dalam ekosistem lahan pertanian.

“Sejauh ini, penggunaan pupuk keong mas ini lebih menguntungkan petani dan tidak merusak lahan. Kami sebenarnya hanya berusaha membuat alternatif menyiasati kian mahalnya harga pupuk kimia,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Tanaman dan Hortukultura Dinas Pertanian Kota Semarang Muji Mulyo mengakui pupuk keong mas itu merupakan alternatif menyiasati harga pupuk yang mahal di samping demi mengurangi hama pertanian yang melimpah di Semarang.

Menurut dia, selama ini keong mas dianggap sebagai hama bagi petani karena merusak tanaman, namun petani di Ngaliyan menemukan cara mengolahnya sedemikian rupa menjadi pupuk yang sangat bermanfaat. “Sudah dilakukan eksperimen. Untuk uji coba di tanaman jagung, ternyata hasilnya juga memuaskan, malah lebih bagus dibandingkan dengan pupuk kimia. Sebab, pupuk ini mudah diserap tanaman,” katanya.

Dari hasil uji coba yang dilakukan bersama Distan Kota Semarang, kata dia, pupuk yang mengandung asam amino itu terbukti bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas panen, dari 60 ton/ha menjadi 70 ton/ha. Muji menjelaskan pupuk tersebut berbahan dasar keong mas, dicampur ikan, nanas muda, daun kelor, dan asam nitrat yang diproses dengan cukup mudah, yakni berbagai bahan tadi ditumbuk bersama-sama.

Advertisement

“Biasanya, keong mas 10 kg, ikan bandeng 1 kg, 1 buah nanas muda, dan 1 kg daun kelor, kemudian ditumbuk bersama. Setelah halus, 1 ons asam nitrat dicampur ke dalam hasil tumbukan tadi,” katanya.

Setelah itu, kata dia, campuran berbagai bahan tadi ditampung dalam wadah tertutup selama lebih kurang 1 bulan, dan akan menghasilkan 1 liter pupuk yang bisa digunakan untuk lahan sekitar 1 ha. “Saran kami, pembuatan tidak melebihi ukuran, termasuk penggunaannya. Sebab, jika melebihi ukuran dikhawatirkan overdosis yang justru menyebabkan tanaman mati,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif