Jogja
Jumat, 9 September 2016 - 13:20 WIB

HARI AKSARA INTERNASIONAL : Seniman Gunungkidul Pasang Tulisan Jawa di Titik 0 Km Wonosari

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi Simpatik melukis aksara Jawa di kain sepanjang lima meter yang dilakukan oleh seniman Gunungkidul di titik nol km Wonosari, Gunungkidul, Kamis (8/9/2016). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Hari Aksara Internasional yang jatuh 8 September diperingati seniman Gunungkidul dengan pemasangan aksara jawa di sejumlah titik

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Gerakan literasi aksara Jawa dihelat di titik nol Wonosari, Gunungkidul dalam rangka memeringati Hari Aksara Internasional yang jatuh setiap 8 September. Aksi simpatik tersebut melibatkan sejumlah pelaku seni di Gunungkidul.

Advertisement

Arif Nur Cahyo, aktivis penggerak aksara Jawa mengatakan di tengah situasi budaya Jawa yang mengalami krisis di mana orang Jawa sudah mulai kehilangan identitas separuh jawanya yang ditandai dengan buta baca aksara Jawa.

Terlebih bagi generasi muda di tengah arus modernisasi saat ini. Untuk itu terbesit ide untuk melakukan sebuah gerakan mencintai aksara jawa.

“Saat ini kita harus malu dengan negara lain seperti Cina, Jepang, Thailand atau Korea, mereka memiliki aksara asli daerah tapi teknologi dan modernisasinya tetap jalan. Tapi, kita kok yang setiap hari bicara Bahasa Jawa tapi ketika dihadapkan dengan aksara Jawa malah berpaling,” kata Arif, Kamis (8/9/2016).

Advertisement

Penggagas Aksara Jeglongan tersebut pun mengatakan, saat ini masyarakat perlu diberikan edukasi dan harus memulai untuk mencintai aksara Jawa dengan suka cita.

Menurutnya, ini adalah titik awal kebangkitan untuk mencintai aksara dengan istilahnya “tresno aksara”. Sehingga harapannya aksara jawa tidak akan ketinggalan dengan teknologi.

Sementara itu, Kordinator aksi Andreas Bernard, mengatakan bahwa dengan digelarnya aksi tersebut ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang aksara jawa. Supaya masyarakat dapat terus mempertahankan kebudayaan (nguri-uri kabudayan) Jawa.

Advertisement

“Ini sebuah tradisi, Aksara Jawa jangan sampai hilang dan harus selalu diingatkan kepada masyarakat luas,” kata dia.

Aksi tersebut dilakukan dengan membagikan selebaran kepada pengguna jalan, serta melukis aksara Jawa secara masal di kain sepanjang lima meter. Beberapa tulisan aksara jawa pun akan dipasang di sejumlah kantor di lingkungan Pemkab Gunungkidul seperti Kantor DPRD, Masjid Agung, Kantor Pos, dan Kantor Polisi

“Ada sekitar 14 sign yang kami pasang di sejumlah titik yang telah ditentukan. Harapannya untuk menggelitik pemerintah, apakah ada perhatian atau tidak ketika kita berikan sign aksara jawa di lingkungan pemerintahan. Karena ini juga sebagai bentuk edukasi kepada masyaraka,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif