SOLOPOS.COM - Ilustrasi makan bersama menyambut tahun baru Imlek (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)
Tips keluarga dari Woro Kamdini adalah jangan menyepelekan makan bersama
Harianjogja.com, KULONPROGO- Kebiasaan makan bersama telah menjadi hal yang sulit dilakukan bagi sebagian keluarga. Padahal momen tersebut diyakini dapat mendukung dan meningkatkan ketahanan keluarga.
Kasubid Pembinaan Ketahanan Keluarga Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kabupaten Kulonprogo, Woro Kamdini mengatakan kesibukan masing-masing anggota keluarga membuat momen berkumpul bersama menjadi semakin susah dilakukan.
Kondisi itu umumnya terjadi pada keluarga dengan pasangan suami istri yang sama-sama bekerja atau tinggal terpisah karena alasan tertentu. “Apalagi yang jam kerjanya berbeda pula,” ucap Woro, Rabu (7/9/2016).
Makan bersama barangkali dianggap sepele oleh sejumlah kalangan masyarakat. Walau begitu, Woro berpendapat, makan bersama bisa dimanfaatan untuk menjaga keharmonisan keluarga.
Kegiatan itu menjadi salah satu sarana interaksi dan komunikasi antara orang tua dan anak. Perbincangan antar anggota keluarga dapat dilakukan secara santai sembari menyantap makanan.
Orang tua dapat membahas berbagai permasalahan yang dihadapi anak di sekolah maupun lingkungan bergaulnya. Orang tua bisa juga sekedar meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah anak. Namun suasana keakraban harus tetap diutamakan sehingga perlu diselingi candaan.
Woro memaparkan, makan bersama idealnya dilakukan sekali dalam sehari. Namun, hal itu bisa disesuaikan apabila anggota keluarga memiliki banyak kesibukan. Woro menyarankan setidaknya diusahakan minimal seminggu sekali, misalnya pada akhir pekan. “Tempatnya silakan di mana saja, misalnya mau di rumah atau warung,” ujar Woro.