Soloraya
Kamis, 8 September 2016 - 06:00 WIB

PKL SOLO : Pedagang di Honggowongso Minta Selter Layak

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL (Dok/Solopos)

PKL Solo, pedagang di Jl. Honggowongso meminta selter yang layak untuk berjualan.

Solopos.com, SOLO–Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di tepi Jl. Honggowongso meminta selter yang layak untuk berjualan menyusul terbitnya larangan meninggalkan perlengkapan berjualan di lapak mereka.

Advertisement

Petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo mengangkut perlengkapan berjualan milik tujuh PKL di sepanjang jalan tersebut, Rabu (7/9/2016). Pantauan Solopos.com, penertiban lapak tidak disertai protes PKL lantaran mereka tidak berada di tempat.

Salah seorang PKL yang berjualan bubur ayam di tepi Jl. Honggowongso, Yanti, 43, menyebut kebijakan bongkar pasang lapak di trotoar setempat merepotkan pedagang. “Bongkar pasang lapak, terutama buat atap cukup susah dan merepotkan. Apalagi pas tidak ada yang membantu seperti ini. Paling tidak saya berangkat habis subuh untuk menata lapak,” terangnya saat ditemui di sela penertiban.

Yanti mengusulkan agar pemerintah solutif membuat kebijakan penataan PKL. “Biar benar-benar rapi, semestinya pemerintah menyediakan selter yang gampang dibongkar pasang atau paling tidak payung-payung yang rapi untuk berjualan. Seperti pedagang di Kota Barat atau Jl. Supomo. Kalau dipandang rapi seperti itu kan bagus,” tutur pedagang yang tinggal di Kratonan ini.

Advertisement

Pedagang yang 20 tahun berjualan bakmi di tepi Jl. Honggowongso, Sis Sugiyatmi, 50, mengatakan sudah mendapatkan peringatan secara lisan oleh petugas DPP Solo ikhwal penertiban lapaknya. Setelah kebijakan bongkar pasang lapak keluar, dia mengaku akan membawa perlengkapan berjualannya ke rumahnya di Tipes.

“Ya sekarang harus dibawa pulang tenda sama perlengkapannya. Tempo hari sudah dibilangi secara lisan, kalau ditinggal akan diangkut petugas,” tuturnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan PKL DPP Surakarta, Heri Mulyadi, mengatakan pihaknya menertibkan tujuh lapak milik PKL yang berjualan di Jl. Honggowongso. “Kami angkut peralatan dari tujuh lapak PKL sepanjang Jl. Honggowongso. Ini punya pedagang yang berjualan malam tapi sampai siang belum dibereskan,” katanya.

Advertisement

Heri menyebutkan sudah memberikan tolerasi kepada PKL setempat untuk menerapkan prinsip bongkar pasang lapak. “Semestinya sejak Senin dibereskan. Tapi sampai sekarang kami berikan kelonggaran masih ada yang nekat,” jelasnya.

Menurut Heri, Pemkot Solo tidak melarang sekitar 40 pedagang berjualan di wilayah tersebut. Namun pihaknya meminta pedagang  bersedia menjaga kebersihan, ketertiban, dan kerapian. “Boleh saja berjualan, asal knock down. Tidak ditinggal seperti ini. Kesannya semrawut. Mereka sudah diperbolehkan berjualan di sini tentunya juga harus ikut aturan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif