Soloraya
Rabu, 7 September 2016 - 08:00 WIB

HARI PANGAN SEDUNIA : Tanaman Demplot di Pemkab Hilang, Gazebo untuk Berbuat Mesum

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jl. Jenderal Sudirman Boyolali ditutup karena demplot hortikultura rusak. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Hari pangan sedunia, pemkab menutup Jl. Jenderal Sudirman kompleks Pemkab Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI—Sejumlah tanaman di area demo plot (demplot) hortikultura yang ada di Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dan dipersiapkan untuk peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS), diketahui hilang dan rusak.

Advertisement

Lantaran dipastikan tidak aman, jalan menuju kawasan demplot hortikultura yakni Jl.Jenderal Sudirman akhirnya ditutup, mulai Selasa (6/9/2016) hingga puncak peringatan HPS, akhir Oktober mendatang.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Boyolali, Juwaris, membenarkan adanya gangguan keamanan di kawasan percontohan HPS. Dia mendapat laporan adanya sejumlah tanaman yang hilang dan rusak karena ulah orang tak bertanggung jawab.

Sedikitnya 30 tanaman sayuran yang dibudidaya di pergola, sebagai contoh pemanfaatan lahan sempit, hilang dicuri orang. “Sebagian ada juga yang rusak,” kata Juwaris, kepada Solopos.com, Selasa (6/9/2016).

Advertisement

Penanggung jawab teknis tanaman holtikultura HPS dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng, Bambang Prayudi, juga menyebutkan gangguan keamanan terhadap tanaman buah dan sayur di kawasan demplot sudah terjadi sejak puasa lalu.

Banyak tanaman pepaya yang rusak karena dipasang petasan. Secara teknis BPTP hanya bertanggung jawab atas tanaman. Dia berharap tanaman hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan pepaya yang ditanam bisa tumbuh dengan baik.

Juwaris menambahkan berdasarkan hasil rapat koordinasi sejumlah instansi pada Senin (5/9/2016), Jl. Jenderal Sudirman ditutup untuk mengantisipasi gangguan keamanan.

Advertisement

Dia tidak ingin tanaman yang disiapkan untuk acara tingkat dunia itu dirusak. “Hari ini sudah mulai ditutup dengan di pasang portal, kemudian mulai besok Kamis [8/9/2016] akan ditutup total dengan garis polisi.”

Pihak kepolisian, Kodim, dan Satpol PP, juga sepakat untuk bersama-sama intensif patroli untuk pengamanan di kawasan demplot.

Selain tidak aman, kawasan demplot juga sering disalahgunakan apalagi di area tersebut terdapat gazebo yang nyaman untuk nongkrong. Bahkan, pekerja demplot dari BPTP Jateng pernah memergoki pasangan mesum di salah satu gazebo.

“Terakhir, Senin pagi kemarin, subuh-subuh. Ada pasangan mesum di gazebo. Keduanya langsung lari dan meninggalkan celana dalam wanita di lokasi,” tutur Nurhadi, 48, salah satu pekerja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif