Jogja
Rabu, 7 September 2016 - 10:55 WIB

HAJI 2016 : WNI Berpaspor Filipina Ditarik Biaya Rp130 juta per Orang

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah haji Indonesia menggunakan masker (kemenag.go.id)

Haji 2016, WNI berpaspor Filipina mulai membuka fakta.

Harianjogja.com, BANTUL-Dua orang suami istri asal Dusun Sudimoro, RT 03, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Hidayat dan istrinya Titik Sayekti menjadi perbincangan warga di sekitar kediamannya sejak beberapa hari terakhir.

Advertisement

Nama Hidayat dan Titik tidak asing bagi warga Sudimoro. Meski keduanya baru tinggal di kampung tersebut sejak 2010 lalu. Hidayat asli Makasar dan Titik asli Purwakarta Jawa Barat. Keduanya membangun rumah Sudimoro, Jalan Imogiri Barat.

Dari penuturan Ketua RT 03 Sudimoro, Mujilah, keluarga Hidayat cukup terpandang karena sering mendanai acara-acara kampung. Dari pendataan RT setempat, Hidayat merupakan pensiunan pelayaran.

Mujilah mengaku mendengar informasi warganya gagal berangkat haji itu dari media sejak beberapa terakhir, bahkan kasus tersebut menjadi perbincangan. Sejak awal Mujilah merasa heran karena Hidayat dan isterinya baru daftar keberangkatan haji pada 2015, tetapi setahun kemudian sudah ada panggilan.

Advertisement

Padahal warga lainnya barus menunggu sampai bertahun-tahun, bahkan ada beberapa warga Sudimoro harus menunggu antrian selama delapan tahun. Ia pun sempat menanyakan dan mendapat jawaban bahwa keduanya berangkat haji melalui biro umroh dan haji dari Makasar. Berangkatnya pun, tidak dari Indonesia, melainkan dari Filipina.

“Adiknya bu Titiek bilang keduanya daftar haji plus-plus makanya bisa cepat naik haji. Biaya per orangnya katanya Rp130 juta.” kata Mujilah.

Mujilah masih ingat awal Agustus lalu semua warga Sudimoro diundang keluarga Hidayat untuk syukuran keberangkatan haji. Dalam pengajian syukuran itu diumumkan bahwa keduanya berangkat haji pada 18 Agustus melalui Negara Filipina, namun sebelumnya akan ikut manasik haji di Jakarta.

Advertisement

Sejak pamitan haji itu Mujilah baru mendengar kabar ada penangkapan jemaah haji asal Indonesia di Filipina dari media pada akhir Agustus lalu. Sampai saat ini dia pun belum mengetahui kondisi warganya tersebut karena belum ada di rumah.

Advertisement
Kata Kunci : Haji 2016 Pemkab Bantul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif