Suap reklamasi Jakarta diwarnai tudingan Ahok bahwa Sekda DKI Saefullah bersekongkol dengan M. Taufik.
Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menangkis tuduhan atasannya, Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok, yang mengatakan dirinya bersekongkol dengan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Tudingan itu dilontarkan Ahok saat bersaksi sidang suap raperda terkait reklamasi Jakarta dengan terdakwa Mohamad Sanusi.
“Kalau ditanya saya dekat sama Pak Taufik itu keliru. Yang deket itu justru Pak Ahok karena dulu mereka satu Partai Gerindra,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Selasa (6/9/2016).
Dia menuturkan tuduhan Ahok yang mengindikasikan kedekatannya dengan Taufik untuk mengegolkan Gubernur DKI dari kalangan Betawi pada Pilkada Jakarta 2017 tak memiliki dasar yang jelas. “Kalau mereka dulu dekat kan jelas satu partai. Lha, sekarang saya kan belum pasti diusung Gerindra. Baru cerita,” katanya.
Sebelumnya, Ahok mengungkapkan ketidakpercayaannya kepada Saefullah pada saat sidang kasus dugaan suap raperda reklamasi dengan menghadirkan terdakwa M. Sanusi. Saat itu, Ahok menceritakan bahwa Kepala Bappeda DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, pernah melaporkan bahwa M. Taufik menyebut dirinya setuju penghilangan kontribusi pengembang senilai 15% NJOP.
Pengacara Sanusi, Maqdir Ismail, meminta agar sidang menghadirkan kembali Saefullah dan Tuty untuk meng-crosscheck keterangan Ahok. Namun, Ahok meminta agar dirinya juga dihadirkan sekalian. Pada saat itulah pembicaraan melebar dan Ahok menyebut Saefullah bersekongkol dengan Taufik di belakang.
Menurut Saefullah, pantas atau tidak pantas ucapan Ahok tergantung perspektif yang bersangkutan.