Jogja
Selasa, 6 September 2016 - 10:55 WIB

KONSERVASI AIR SLEMAN : Sulitnya Menanam Pohon di Bantaran Kali Boyong

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Y.Rujiyanto menunjukkan lokasi bantaran sungai yang telah dilakukan penanaman pohon secara mandiri oleh Komunitas Kali Boyong Selatan atau KKBS di bantaran sungai Boyong. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Konservasi air Sleman dilakukan salah satunya dengan melakukan penanaman pohon

Harianjogja.com, SLEMAN-Komunitas Kali Boyong Selatan meakukan penanam pohon di bantaran Sungai Boyong secara mandiri untuk menjaga mata air sungai yang ada di sepanjang sungai tersebut.

Advertisement

Upaya ini bukan hal yang mudah karena lahan bantaran sungai saat ini sudah mulai berkurang karena perumahan warga sudah mulai memadati bantaran sungai.

Deburan air sungai gemercik menghantam bebatuan, tidak begitu deras namun arusnya mengalir lancar. Tebing-tebing bantaran sungai menjulang tinggi menjadi pembatas sungai dengan rumah warga samar-samar terbatas oleh rungkut pepohonan liar.

Advertisement

Deburan air sungai gemercik menghantam bebatuan, tidak begitu deras namun arusnya mengalir lancar. Tebing-tebing bantaran sungai menjulang tinggi menjadi pembatas sungai dengan rumah warga samar-samar terbatas oleh rungkut pepohonan liar.

Tampak beberapa orang berjalan dipinggir sungai, beberapa berjalan melihat dan mengamati beberapa pepohonan yang tampak masih baru ditanam. Komunitas Kali Boyong Selatan atau yang akrab disapa KKBS secara mandiri telah memulai penanaman pohon di bantaran sungai Boyong. Dilakukan secara sukarela dan gotong royong, beberapa anggota bahkan harus merogoh kocek sendiri untuk membeli bibit pohon.

Ketua KKBS Y.Rujiyanto mengatakan, apa yang ia lakukan dengan beberapa rekannya semata-mata untuk menjaga agar mata air sungai yang ada di sepanjang sungai tetap terjaga.

Advertisement

Bersambung halaman 2

Menjaga sungai, menjaga mata air sungai, dan menjaga kelestarian sungai memanglah butuh kesadaran dari masyarakat. Namun dengan melihat kondisi lingkungan dengan bantaran sungai yang telah habis berdekatan dengan rumah penduduk membuat penanaman pohon tidak secara sembarangan bisa dilakukan.

Advertisement

Lain halnya untuk kawasan di bantaran sungai boyong atas yang lahannya masih sangat memungkinkan untuk dilakukan penanaman pohon. “Kalo di bantaran Boyong Selatan, dalam panjang sungai 3 km hanya memungkinkan untuk ditanami sekitar 50-an pohon saja. Faktor lokasi bertebing adalah penyebabnya,” ujar dia.

Selama ini KKBS yang baru memulai kegiatan penanaman pohon secara mandiri kurang lebih selama tiga bulan telat menanam berbagai jenis pohon seperti sengon, ringin, jati, dan pohon-pohon buah. Pemilihan pohon tersebut bukanlah tanpa alasan meski sebenarnya jenis pohon yang paling cocok untuk daerah bertebing adalah pohon bambu.

Itu semua dilakukan sedikit demi sedikit untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, pasalnya kata dia selain menanam perawatan pohon juga menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya.

Advertisement

Pak Gondrong, sapaan akrab Rujiyanta juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi kendala KKBS dalam melakukan penanaman pohon di bantaran Sungai Boyong. Dari bentuk konstruksi lahan yang berbentuk tebing, hingga harus melawan ketidakpedulian masyarakat yang justru melarang adanya penanaman pohon karena mereka mengklaim lahan dibantaran sungai adalah milik mereka.

Bersambung halaman 3

“Ya itulah beberapa kendalanya, tapi kita pelan-pelan akan terus berupaya untuk terus melestarikan sungai dengan menanam pohon,” tegasnya.

Dirinya sangat berharap adanya kepedulian pemerintah desa dengan membentuk sebuah peraturan desa atau perdes mengenai bantaran sungai akan sangat membantu menyadarkan masyarakat dan juga sosialisasi terus menerus dari anggota komunitas ke depan semoga dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat di bantaran sungai untuk ikut menjaga dan merawat sungai.

Pria paruh baya tersebut juga yakin, jika suatu hari nanti virus kebaikan dan kepedulian dari KKBS akan tersebar kepada seluruh masyarakat sehingga, dengan demikian seluruh masyarakat yang diampu oleh komunitas ini memiliki satu visi yang sama yakni menjaga ekosistem dan kelestarian sungai dengan menanam pohon.

KKBS juga sangat terbuka bagi komunitas lain ataupun pegiat lingkungan yang ingin membantu untuk melestarikan lingkungan dengan bantuan bibit bibit pohon yang bisa ditanam di bantaran sungai Boyong. “Kami terbuka, karena melestarikan lingkungan adalah kewajiban kita bersama,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif