Jogja
Selasa, 6 September 2016 - 14:20 WIB

IDULADHA 2016 : Penjualan Kambing Lebih Tinggi daripada Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - beberapa sapi yang masih belum laku terjual di pinggir Jalan Ring Road Selatan no 434, Dusun Krapyak Kulon, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Senin (5/9/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Iduladha 2016 di Sleman, penjualan kambing lebih tinggi daripada sapi

Harianjogja.com, SLEMAN–Menjelang Idul Adha atau hari Raya Kurban, harga sapi dan kambing masih tergolong tinggi. Para penjual hewan kurban terutama sapi mengeluhkan sepinya pembeli, hingga sepekan menjelang Hari Raya Kurban dagangan mereka belum semua laku terjual.

Advertisement

Salah seorang pejual sapi, Ganang mengaku tidak begitu ramai pembeli meski Hari Raya Kurban tinggal sepekan lagi. Menurutnya, hal itu disebabkan karena harga sapi yang tergolong tinggi. “Sampai hari ini ada empat ekor sapi yang masih belum terjual. Perhari biasanya hanya satu ekor yang terjual,” ujar Galang, Senin (5/9/2016).

Ganang memiliki 15 ekor sapi yang dijual pinggir jalan, tepatnya di Jalan Ring Road Selatan no 434, Dusun Krapyak Kulon, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Dia menjul setiap satu ekor satu dengan harga yang bervariatif dari Rp17 juta sampai Rp19 juta. Katanya per satu ekor sapi Ganang mengambil keuntungan rata-rata Rp200.000 hingga Rp300.000.

Meski begitu, dia mengaku keuntungan tersebut sangat minim karena harus mengeluarkan biaya pemeliharaan. Biaya itu meliputi makanan sampai dengan obat-obatan.

Advertisement

Hal serupa juga dialami oleh Sukardi, Seorang peternak sapi dari Dusun Kepuh Wetan, Desa Wirokerten, Kecamatan Bangutapan, Bantul, yang juga menjul sapinya saat Hari Raya Kurban. Dia mengungkapkan pada hari raya tahun ini peminat sapi lebih sedikit.

“Peminat sapi lebih sedikit karena harganya memang lebih tinggi jilka dibandingkan dengan kambing,” ungkapnya.

Sukardi hanya memiliki tiga ekor sapi, dua di antaranya sudah laku terjual. Sapi miliknya dibandrol dengan harga Rp18,5 juta sampai Rp19,75 juta. Dia mengaku membandrol harga sapinya relatif tinggi dibanding yang lain, pasalnya dia selalu melakukan perawatan rutin setiap tiga bulan sekali dengan memberikan obat-obatan.

Advertisement

Lain halnya dengan Andi Sujari, penjual kambing yang beralamat di Dusun Tegal Senggotan, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan ini mengaku kebanjiran pembeli. Setiap harinya dia bisa menjul lima sampai dengan 10 ekor kambing, dengan rata-rata harga Rp1 juta sampai Rp2,5 juta.

Dia mengatakan meskipun ada kenaikan harga kambing dikisaran Rp200.000 hingga Rp500.000, tidak mempengaruhi peminat. “Pembelinya kebanyakan dari instansi. Ada dari sekolah, dari perusahaan dan dari masjid,” ujarnya.

Andi memparkan hingga sepekan menjelang Hari Raya Kurban, dia sudah menjual 150 ekor kambing. Menurutnya selama ini meskipun banyak peminat tapi pasokan masih lancar, kebanyaka kambing dia dapat dari daerah Muntilan.

“Rencanya saya akan terus berjulan hingga H-1 menjelang Hari Raya Kurban,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif