Soloraya
Selasa, 6 September 2016 - 18:15 WIB

BENDA BERSEJARAH BOYOLALI : Gunung Wijil Ramai Pencari Harta Karun dan Keris

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi situs Gunung Wijil. (Aries Susanto./JIBI/Solopos)

Penemuan candi Boyolali, sejumlah orang diduga menjalani ritual mencari harta karun dan keris di situs Gunung Wijil.

Solopos.com, BOYOLALI–Penemuan sejumlah arca di situs Gunung Wijil Desa Giriroto, Ngemplak, mulai memancing para pelaku ritual. Para pelaku ritual diduga untuk mencari harta karun dan keris di kawasan yang ditaksir berdiri sejak abad IX itu.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (6/9/2016), di salah satu titik ditemukannya arca, batu bata kuno, serta yoni, terdapat sejumlah sesajen. Sesajen tersebut terdiri atas satu paket kembang setaman dan lidi dupa.

Salah satu petani penggarap sawah di lokasi ditemukannya situs Gunung Wijil, Sulaiman, mengatakan pada malam-malam tertentu ia kerap melihat banyak orang berdatangan ke kawasan tersebut. Jumlahnya 30 orang-50 orang. Bahkan, pernah sampai ratusan orang dan mengelilingi kawasan situs Gunung Wijil. Para pendatang tersebut, jelas dia, melakukan ritual dan doa bersama. “Sampai-sampai mereka mendirikan tenda. Mereka lantas melakukan ritual bersama,” kata dia yang diamini petani lainnya, Ningsih.

Berdasarkan pengakuan salah satu pengunjung, lanjut Sulaiman, mereka melakukan ritual untuk mengangkat harta karun dan keris di situs Gunung Wijil yang tak kasat mata. Mereka meyakini harta karun dan keris itu masih tersimpan di kawasan tersebut.

Advertisement

“Katanya, mereka sedang berikhtiar dengan melakukan ritual. Jika berjodoh, harta karun dan keris akan keluar,” paparnya.

Warga di sekitar situs Gunung Wijil sendiri, jelas Sulaiman, hingga kini masih mempercayai adanya harta karun dan keris itu. Namun, warga tak berani melakukan pencarian karena takut kualat. “Orang-orang sini banyak yang percaya ada peti berisi emas di Gunung Wijil. Tapi memang tak tampak kasat mata,” paparnya.

Carik Desa Giriroto, Warsomo, saat dimintai konfirmasi terkait hal itu membantah adanya para pencari harta karun dan keris. Orang-orang yang datang di malam hari di kawasan situs Gunung Wijil, kata dia, semata-mata hanya berdoa. “Memang ada banyak orang melakukan ritual di malam hari di kawasan situs Gunung Wijil, namun mereka itu berdoa bersama, bukan mencari harta karun,” jelas dia.

Advertisement

Warsomo tak menampik adanya banyak pengunjung di malam hari sejak ditemukannya sejumlah arca di Gunung Wijil. Mereka berdatangan pada malam pasaran tertentu. “Mereka [orang-orang yang berdatangan] itu mengaku dapat wangsit bahwa di kawasan situs Gunung Wijil ada energi kuat sekali. Lalu mereka menggelar ritual dan doa bersama di sana, tapi bukan mencari harta karun,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif