Soloraya
Selasa, 6 September 2016 - 16:40 WIB

AIR BERSIH SOLO : Aliran PDAM di Semanggi Masih Macet, Bantuan Air Terbatas

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Air bersih Solo, aliran air PDAM di wilayah Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, masih mati hingga Selasa (6/9/2016) sore.

Solopos.com, SOLO–Suplai air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo yang mengalir ke ratusan rumah warga di Kampung Losari, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo masih mati hingga Selasa (6/9/2016) sore. Mereka terpaksa harus membeli air galon untuk mencukupi kebutuhan air bersih senak mengalami krisis air, Sabtu (3/9/2016) siang.

Advertisement

Salah satu warga RT 003/RW 003 Semanggi, Lilik Ruly Wiyati, 44, harus membeli air galon untuk mencukupi kebutuhan minum dan memasak sejak air dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo yang mengalir ke rumahnya mati sejak akhir pekan lalu. Dia memilih untuk membeli air isi ulang siap minum seharga Rp6.000 per galon.

“Selama air dari PDAM mati, warga memang memperoleh bantuan air bersih dari PDAM dan PMI yang diantar menggunakan mobil tanki. Namun, jumlahnya terbatas. Warga harus saling berbagi. Kami kemudian membeli air galon untuk menambah stok air di rumah,” kata Ruly saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (6/9/2016).

Ruly menyampaikan sebagian besar warga di Kampung Losari memanfaatkan air bersih dari PDAM yang mengalir ke rumah-rumah untuk mencukupi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Warga enggan menggunakan air sumur yang tersedia untuk minum dan memasak karena memiliki rasa yang tidak enak. Dia mendesak PDAM untuk memperbaiki saluran air agar Kampung Losari tidak lagi krisis air.

Advertisement

“Warga sebenarnya punya sumur yang bisa digunakan. Tapai air sumur kalau dibuat minum atau masak enggak layak. Soalnya air sumur berubah warna. Warga hanya menggunakan air sumuk untuk mandi dan mencuci. Yang dibutuhkan warga sekarang air di rumah bisa mengalir lagi. Kami tidak bisa kalau harus membeli air galon setiap hari. Pengeluaran akan banyak,” ujar Ruly.

Ruly bersyukur setiap hari selama mengalami krisis air hanya perlu membeli air satu galon. Di rumahnya hanya ada tiga orang. Dia kasihan dengan warga yang mempunyai anggota keluarga lebih banyak karena mereka harus menyesuaikan dengan membeli air galon lebih banyak juga.

Tim Evakuasi Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Semanggi, Kasmuri, mengatakan ratusan warga di RW 001, RW 002, dan RW 003 Semanggi terpaksa harus mengantre untuk bisa memperoleh air bersih sejak krisis air, Sabtu lalu. Mereka keluar rumah dengan membawa jeriken, ember, maupun galon setiap kali mobil tanki dari  PDAM Solo maupun PMI Solo datang membawa bantuan air bersih.

Advertisement

Kasmuri mengatakan suplai air bersih sangat dibutuhkan warga di RT 007/RW 001, RT 005/RW 002, dan RT 002, RT 003, RT 004/RW 003 Semanggi. Sejak krisis air pada akhir pekan lalu, bantuan air bersih yang datang ke warga ada sebanyak tiga tangki. Air bersih tersebut dibagikan di empat titik atau lokasi secara berurutan.

Kepala Urusan Air Minum Isi Ulang dan Tanki PDAM Solo, Emmron Rekso, mengatakan PDAM akan mengirimkan bantuan air bersih selama air yang masuk ke rumah mati. PDAM berkomitmen akan menyelesaikan masalah krisis air di Losari dengan cepat. Dia menduga ada kerusakan saluran air di wilayah Semanggi sehingga membuat suplai air bersih ke Losari tersendat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif