Jogja
Senin, 5 September 2016 - 17:55 WIB

WISATA JOGJA : Kampung Prajurit Kraton Simpan Batik Kuno yang Langka

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana deklarasi kampung wisata budaya di rumah joglo Jalan Langenastran Lor 22, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Jogja, Sabtu (3/9/2016) malam. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Jogja bertambah destinasi berupa kampung batik di Langenastran

Harianjogja.com, JOGJA- Warga Kampung Langenastran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Jogja mendeklarasikan kampung wisata budaya, Sabtu (3/9/2016) malam.

Advertisement

Deklarasi itu dilakukan sekaligus pembukaan media corner avocado, sebuah rumah yang diwakafkan dari salah satu penduduk setempat untuk kegiatan sosial masyarakat yang berlokasi di Jalan Langenastran Lor nomor 22 kampung setempat.

Pegiat Budaya dari Kampung Langenastran Sumartoyo menjelaskan, deklarasi kampung wisata budaya merupakan inisiatif warga. Mengingat di kampung Langenastran banyak potensi sejarah dan budaya yang perlu untuk digali dan menjadi wawasan bagi masyarakat.

Advertisement

Pegiat Budaya dari Kampung Langenastran Sumartoyo menjelaskan, deklarasi kampung wisata budaya merupakan inisiatif warga. Mengingat di kampung Langenastran banyak potensi sejarah dan budaya yang perlu untuk digali dan menjadi wawasan bagi masyarakat.

Seperti, kampung itu dahulunya merupakan tempat tinggal para prajurit keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di era Sri Sultan HB II. Selain itu kampung Langenastran merupakan tempat tinggal para pelaku budaya, pujangga, serta sejumlah kebudayaan lain tak terkecuali macapat, seni tari, pedalangan dan lain-lain.

Berbagai macam seni itu pernah berkembang pesat di kampung yang masih berada di dalam beteng keraton ini.

Advertisement

Ia menambahkan, dahulunya, Langenastran juga merupakan sentra batik. Meski demikian saat ini masih ada warga yang konsisten menggelutinya.

Suatu hal yang menarik terkait batik, kata dia, adalah, adanya beberapa warga yang masih menyimpan batik kuno yang  tergolong langka. Sumartoyo menilai hal tersebut sebagai potensi budaya adililuhung yang layak diketahui masyarakat.

“Masih banyak warga yang punya batik-batik kuno yang jarang dikeluarkan, itu akan kembali kami angkat sebagai potensi budaya,” imbuhnya.

Advertisement

Hal lain yang menggugah masyarakat untuk mendeklarasikan kampung wisata yaitu, meski berada di dekat alun-alun selatan dengan tingkat kunjungan tinggi namun warga hanya mendapatkan dampak kemacetannya saja.

Dengan telah dideklarasikan, ke depan akan ada banyak kegiatan wisata sekaligus untuk mendukung aktifitas di alun-alun selatan. Mengingat kampung ini terletak berada di sisi timur alun-alun selatan, Kota Jogja.

Pada 8 Oktober 2016 mendatang di kampung ini akan digelar event batik dan bathok yang akan menampilkan berbagai macam batik serta kuliner Jogja.

Advertisement

Dengan tambahnya satu rumah warga yang diwakafkan, maka Kampung Langenastran memiliki empat lokasi rumah yang bisa dipakai untuk kegiatan sosial budaya.

“Kalau malam Minggu macetnya sampai ke kampung, nah kami berupaya memanfaatkan ini. Apalagi beberapa tahun silam, ngarso dalem [HB X] pernah ngendikan [menyampaikan] bahwa warga di sekitar keraton untuk aktif di wisata sebagai pendukung,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif