News
Senin, 5 September 2016 - 12:43 WIB

SUAP REKLAMASI JAKARTA : Ahok Bantah Cerita "Merampok Pengembang", Sanusi Terdiam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Disposisi Ahok bertuliskan "Gila" yang menolak desakan pasal penurunan kewajiban pengembang dari 15% menjadi 5%. (Istimewa/Facebook Teman Ahok)

Suap reklamasi Jakarta diwarnai perdebatan langsung Ahok dan Sanusi, termasuk Ahok yang dikabarkan keberatan kontribusi 15% karena alasan “merampok pengembang”.

Solopos.com, JAKARTA — Kesaksian Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diwarnai perdebatan sengit dengan M. Sanusi dan kuasa hukumnya. Hal itu dipancing oleh pernyataan Sanusi bahwa Ahok pernah keberatan terhadap draf kontribusi 15% yang dibebankan pada pengusaha.

Advertisement

“Saya mau bacakan ini [catatan pertemuan Ahok dengan DPRD DKI Jakarta], ini ada pertemuan dengan para pimpinan dewan, ada Pak Taufik [Ketua Balegda dan Wakil Ketua DPRD DKI] di sana, ada juga Gubernur. Bahwa Saksi [Ahok] disodori draf [soal kontribusi 15%], kemudian Saksi bilang, ‘wah ini namanya ngrampok pengusaha nih’,” kata Sanusi dalam sidang lanjutan kasus suap raperda reklamasi Jakarta di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/9/2016).

Menurut cerita itu, justru Ahok lah yang terlihat keberatan dengan kontribusi 15% ke pengembang. Padahal, selama ini Ahok yang justru ingin
mengegolkan kontribusi itu. Kontan saja, Ahok langsung menyela dan membantah cerita Sanusi itu. “Saya bilang, itu tidak pernah. Itu fitnah, enggak mungkin saya mengatakan itu. Itu saya tahu ada itu dari media,” bantah Ahok. Ahok pun langsung menceritakan kronologi terkait yang berbeda dengan pernyatan Sanusi.

Menurut Ahok, setelah draf pembahasan dibahas antara DPRD dengan stafnya, dia mendapatkan laporan bahwa M Taufik mengatakan dirinya sudah menyetujui menghilangkan kontribusi 15%. “Saya langsung bilang, ‘balikin ini, gila kalau dia ngomong seperti ini’. Bagaimana bisa Taufik bilang ke anak buah saya bahwa ini disetujui saya. Intinya Anda [DPRD] berusaha menghilangkan 15% jadi 5% dengan menipu anak buah saya,” kata Ahok.

Advertisement

Ahok mengatakan kecurigaannya bahwa ada pejabat DPRD yang mau main mata. Dia kembali menuding Balegda ngotot membela pengembang untuk mengilangkan kontribusi tambahan 15%. “Padahal pengembangnya saja setuju, saya heran. Justru saya heran sama Pak Fauzi Bowo, mengeluarkan izin [reklamasi] tanpa memberikan kontribusi tambahan.”

Menengar keterangannya disebut fitnah, Sanusi pun tak melanjutkan pertanyaannya. “Ini saya hanya bertanya saja,” katanya kepada hakim.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif